MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Mahasiswi asal Nanyang Technological University (NTU) Singapura mengarap film dokumenter dengan tema “Peumulia Jamee”. Film ini menceritakan tentang masyarakat Aceh membantu warga Rohingya yang terdampar di pengairan laut Aceh.
“Ide ini bermula dari presentasi dalam seminar berjudul “Memberitakan Migrasi” yang difasilitasi Temasek Foundation dan Forum Jurnalisme Asia, sehingga sejumlah mahasiswa tertarik dengan masyarakat Aceh yang memuliah tamu,” tulis Lilianne Fan, Direktur Internasional Yayasan Geutanyoë, dalam siaran pers yang diterima mediaaceh.co, 14 Desember 2015.
Para mahasiswi kata Lilianne Fan, sangat terkesan keramahan dan kemurahan hati yang ditunjukkan oleh nelayan dan masyarakat Aceh menolong warga Rohingya yang sedang mencari negara yang bisa menyelamatkan hidup mereka.
“Mereka merasa terpanggil untuk menceritakan kepada dunia tentang hukum Adat Laut yang masih dianut para nelayan Aceh, yang mewajibkan mereka menyelamatkan sesiapa saja yang membutuhkan pertolongan di laut tanpa memandang latar belakang agama, ras, dan status sosial lainnya,” ujar Lilianne Fan.
Keempat mahasiswi itu, yakni Chiewy, Jade, Clarissa dan Aileen menilai bahwa tingkat kepedulian dan rasa sosial masyarakat Aceh sangat tinggi. Film dokumenter itu menjadi tugas akhir di kampus mereka.
Terkait pembuatan film ini, para mahasiswa NTU bekerjasama dengan Yayasan Geutanyoë, mendatangi lokasi penampungan warga Rohingya di Aceh seperti di Blang Adoe, Aceh Utara, dan Bireuen Byayeun, Aceh Timur.
Discussion about this post