MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Alumni Dayah Tanoh Mirah Bireuen, Teungku Muhammad Nur, meminta para pihak untuk tidak langsung memvonis terkait pidatonya pada acara milad GAM di Taman Ratu Safiatuddin pada 4 Desember 2015.
Hal ini disampaikan Teungku Muhammad Nur kepada mediaaceh.co, Jumat malam 11 Desember 2015.
“Jangan menghina ulama muda Aceh Syekh Samunzir Husin karena beliau adalah juga pemegang tongkat estafet untuk menyelamatkan rakyat Aceh di masa yang akan datang dari bala kesesatan yang paling besar dan menuntun ummat ke jalan yang di ridho oleh Allah Swt,” kata Teungku Muhammad Nur.
Kata Teungku Muhammad Nur, Syekh Samunzir merupakan seorang ulama muda yang paling berjasa di abad ini dalam rangka mensyiarkan agama Islam.
“Harusnya kita banggakan karena semenjak seratus tahun ini belum ada yang berhasil mengajak puluhan ribu bahkan ratusan ribu orang larut dalam zikir meng-Esa-kan Allah Swt,” ujarnya.
“Jadi kita harapkan kepada penentang dakwah dan zikir untuk tidak mencari carikan kesalahan untuk menghina beliau karena penentang zikir dan dakwah adalah musuh Islam dan musuh agama wajar dihina bahkan tidak mendapat tempat di negeri syariat Islam ini,” katanya.
Discussion about this post