MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Pakar gempa dari geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natawidjaja mengatakan, rentetan gempa di wilayah Sumatera dalam dua hari ini belum bisa dipastikan saling terkait.
Di Sumatera, paling tidak ada tiga zona sesar besar yang memicu gempa, yakni megathrust di zona subduksi sepanjang sisi barat pulau, sesar darat patahan Semangko, dan sesar Mentawai.
Warga di Sumatera diminta waspada menghadapi guncangan lindu berikutnya. “Karena kita tidak bisa tahu kapan dan dimana gempa selanjutnya setelah tiga gempa itu,” ujarnya kepada Tempo, Senin, 9 November 2015.
Menurut Danny Hilman, sejak gempa besar Aceh pada 2004, sesar-sesar di Sumatera menjadi aktif. “Stres (tekanan) masih tinggi, pergerakan megathrust Sumatera hampir sama dengan patahan Semangko hanya lebih cepat,” kata dia.
Gempa Sabang pada Minggu malam, 8 November 2015, diperkirakan Danny bukan dari rangkaian segmen patahan Semangko. Lindu dari sesar di daratan bersifat kedalaman dangkal. “Perlu dikaji dulu penyebab pastinya,” kata dia.
Minggu sore, gempa yang menggoyang Mandailing Natal dan sekitarnya kemudian, diduga sumbernya berada di antara garis zona subdiksi dengan sesar Mentawai. “Kalau Bengkulu itu sering gempa sebesar itu (magnitudo 4,8),” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, gempa berkekuatan magnitudo 6,0 bersumber dari arah barat laut Kota Sabang, Aceh, sejauh 127 kilometer pada pukul 23.47 WIB, Minggu malam, 8 November 2015.
Menurut informasi dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kedalaman gempa tersebut tercatat 103 km di bawah permukaan tanah, namun tidak berpotensi tsunami.
Minggu sore, gempa dengan kekuatan magnitudo 6,0 juga terjadi di 85 kilometer barat daya Mandailing Natal, Sumatera Utara pada pukul 16.34 WIB. Gempa di Mandailing Natal tersebut memiliki kedalaman 96 kilometer.
Adapun pada Senin pagi tadi, giliran warga Bengkulu yang digoyang gempa dengan magnitudo 4,8. Sumber gempa sekitar 106 kilometer barat daya Tais Bengkulu, dengan kedalaman 10 kilometer. []
Sumber: Tempo
Discussion about this post