MEDIAACEH.CO, Aceh Besar – Aceh tidak saja menyimpan sejarah tentang kejayaan peradaban Islam saja. Namun, di Aceh juga pernah berkembang pemahaman Hindu.
Bahkan para penganut Hindu yang diperkirakan datang dari dataran India tersebut berhasil mendirikan kerajaan untuk memperkuat kekuasaannya di Aceh.
Namun setelah berdirinya kerajaan Islam Aceh Darussalam pemahaman tersebut mulai pudar secara perlahan. Meskipun begitu banyak peninggalan yang ditinggalkan oleh orang Hindu di Aceh.
Indrapatra
Indrapatra merupakan sebuah benteng peninggalan Hindu yang terletak di Desa Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar.
Benteng itu diperkirakan dibangun pada tahun 604 M oleh Putra Raja Harsya yang berkuasa di India. Keberadaan benteng ini menjadi peninggalan sejarah mengenai proses masuknya pengaruh Hindu dari India ke Aceh.
Benteng ini merupakan satu dari tiga benteng yang menjadi penanda wilayah segitiga kerajaan Hindu di Aceh, yakni Indrapatra, Indrapuri dan Indrapurwa.
Pada masa kesultanan Aceh Darussalam berkuasa, benteng ini sangat berperan dalam perang menghadapi Portugis.
Indrapuri
Indrapuri adalah sebuah kerajaan Hindu yang pernah didirikan oleh orang-orang Hindu di Aceh. Diperkirakan kerajaan ini dibangun pada tahun 604 masehi.
Para penganut agama Hindu juga mendirikan sebuah candi yang diberi nama Indrapuri di kawasan itu.
Candi itu dihancurkan, kemudian dibangun masjid oleh Sultan Iskandar Muda, pada bekas candi tersebut. Masjid tersebut masih bertahan hingga sekarang dan menjadi kawasan yang harus dikunjungi oleh para pecinta sejarah.
Indrapurwa
Indrapurwa juga merupakan sebuah kerajaan Hindu di Aceh. Namun setelah berdirinya kerajaan Islam Aceh Darussalam kerajaan itu mulai runtuh dan hilang kekuasaannya.
Bahkan bekas pura milik kerajaan tersebut dibangun masjid di atasnya. Nasibnya persis seperti Indrapuri.
Bekas kerajaan Indrapurwa terletak di Ujong pancu, Desa Lambaduek Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.
Ketiga kerajaan di atas memiliki hubungan yang erat. Ketiga kerajaan ini membentuk segi tiga Aceh atau Aceh Lhee Sagoe.
Discussion about this post