MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh, Rony Widijarto P, memproyeksikan perekonomian Aceh pada tahun 2025 akan mengalami pertumbuhan yang stabil, meskipun tidak setinggi tahun sebelumnya.
Hal ini disampaikan oleh Rony Widijarto P. dalam acara Bincang Bareng Media (BBM), yang bertema “Prospek Perekonomian Aceh Tahun 2025, di Banda Aceh, Kamis 9 Januari 2025.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Aceh akan didorong oleh peningkatan produksi di sektor pertanian, terutama sawit, yang diuntungkan oleh gangguan cuaca yang lebih minim.
Selain itu, pemulihan perdagangan domestik dan ekspor juga menjadi pendorong utama pertumbuhan, meskipun pengeluaran pemerintah cenderung menurun pasca penyelenggaraan Pemilu, Pilkada, dan PON XXI Aceh-Sumut pada tahun 2024.
Namun, terdapat tantangan seperti keterbatasan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) pada 2025 yang diproyeksikan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
BI juga menyoroti pentingnya sinergi kebijakan untuk menjaga ketahanan pangan dan penguatan sektor ekonomi unggulan agar tetap kompetitif di tengah ketidakpastian global.
Selain itu, normalisasi anggaran pemerintah daerah (Pemda) juga menjadi sorotan. Pengeluaran konsumsi pemerintah diperkirakan menurun setelah masa penyelenggaraan Pemilu, Pilkada, dan Pekan Olahraga Nasional (PON) pada tahun 2024. Meski demikian, kebijakan ini dinilai dapat memberikan ruang fiskal yang lebih sehat untuk mendukung program-program pembangunan strategis lainnya.
Dari sisi inflasi, Aceh diproyeksikan tetap terkendali dalam kisaran target nasional sebesar 2,5 ±1 persen. Langkah-langkah pengendalian inflasi seperti distribusi pupuk yang efisien, penguatan komoditas pangan strategis, dan optimalisasi pasar murah akan menjadi fokus utama pemerintah daerah bersama BI.
Dengan strategi ini, BI optimis bahwa Aceh mampu menjaga stabilitas ekonominya dan mendukung pertumbuhan yang inklusif serta berkelanjutan di tahun 2025.
Discussion about this post