MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Juru Bicara Muda Seudang Muhammad Chalis SIP menegur Pj Gubernur Aceh Dr. Safrizal yang dianggap bermain-main dengan posisi jabatan strategis yang ada di Aceh.
“Itu hak definitif Gubernur terpilih Panglima Muzakir Manaf pasca pelantikan ke depan,” tegas Chalis, Sabtu 4 Januari 2025 di Banda Aceh.
Teguran itu dalam aspek tata kelola pemerintahan, karena menurut isu yang berkembang saat ini, ada tiga jabatan strategis di Aceh yang akan diutak-atik oleh Dr. Safrizal.
“Ini keliru! Dia (Pj Gubernur) tidak punya hak sama sekali. Ketiga jabatan itu adalah posisi Kepala BPMA, Direktur Umum Bank Aceh Syariah, dan Sekretaris Daerah Aceh,” tambah Chalis.
Seperti diketahui, terkait BPMA Mualem memang sudah berhasil menunda posisi Kepala BPMA untuk satu tahun ke depan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahdalia, terhitung mulai 24 November 2024 kemarin.
Hal tersebut dianggap langkah strategis Mualem selaku orang nomor satu di Aceh nantinya.
Namun, belakang publik dikejutkan kembali, bahwa akan ada upaya mendefinitifkan posisi Fadhil Ilyas sebagai Direktur Bank Aceh ke depan.
“Ini tentu langkah keliru PJ Gubernur Aceh sekarang. Penjabat Gubernur Aceh Dr. Safrizal keliru masalah ini, dia harus menuggu Mualem dilantik, karena perbankan itu milik rakyat Aceh bukan milik penjabat. Penjabat hanya berfungsi sebagai pengisi kekosongan kepala daerah, bahkan posisi beliau akan segera habis dalam satu bulan dan itu beretika,” jelas Chalis.
Posisi lain adalah mendefinitifkan Sekretaris Daerah Aceh (Sekda Aceh).
“Jelas ini keliru besar, dia tidak berhak mengusulkan pejabat definitif karena masa jabatan Dr. Safrizal segera berakhir dalam waktu sebulan ke depan. Ini tidak beradab dan tidak beretika sama sekali. Di bawah tiga bulan saja tidak boleh kan, apalagi terhitung sisa satu bulan,” kata Chalis menerangkan.
“Muda Seudang akan bersikap keras mengenai persoalan ini,” tambah Chalis mewanti-wanti.
Semestinya tambah Chalis, Pj Gubernur Aceh Dr. Safrizal harus meninggalkan legacy yang bagus untuk Aceh. Masyarakat Aceh tentunya ingin mengenang Pj Gubernur sebagai sosok putra Aceh yang berkontribusi bagi rakyat Aceh selama menjabat.
Chalis menyarankan agar PJ Gubernur segera merasionalisasikan otoritas APBA 2025 dengan visi misi Mualem-Dek Fadh sebagai kepala daerah terpilih.
“Ini yang lebih penting dan memungkinkan sehingga pemerintahan definitif akan bekerja secara maksimal,” ujar Chalis, yang merupakan alumni Universitas Malikussaleh Lhokseumawe.
Chalis menekankan agar PJ Gubernur Aceh saat ini untuk tetap fokus pada tugas dan tanggungjawab diamanahkan sewaktu pelantikan, yaitu menyukseskan PON XXI Tahun 2024 dan Pilkada Aceh 2024.
“Sebelumnya Pj Gubernur telah membanggakan masyarakat Aceh dengan mengawal kesuksesan pelaksanaan PON dan Pilkada, jangan sampai nama baik itu tercoreng karena bisikan-bisikan untuk mengutak-atik tatakelola Pemerintah Aceh yang pada bulan Februari nanti akan segera memiliki Gubernur-Wakil Gubernur secara resmi, pilihan masyarakat Aceh,” tegas Chalis.[]
Discussion about this post