MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Kontestasi Pilkada Gubernur Aceh kembali memanas setelah pernyataan kontroversial dari seorang tokoh ulama, Tu Bulkaini. Pernyataan tersebut menyamakan hasil Pilkada Gubernur Aceh dengan pengertian anak di luar nikah, yang menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk dari Badan Pemenangan pasangan Muzakir Manaf – Fadhlullah atau Mualem-Dek Fadh.
Juru Bicara Badan Pemenangan Mualem-Dek Fadh, Tgk. H. Muhammad Nur M.Si, menyatakan bahwa analogi tersebut tidak hanya tidak masuk akal, tetapi juga sangat jauh dari substansi demokrasi.
“Pilkada adalah pesta demokrasi untuk memilih pemimpin. Menang dan kalah adalah hal yang wajar, termasuk adanya klaim kemenangan maupun gugatan. Namun, menyamakan hasil Pilkada dengan anak di luar nikah adalah pernyataan yang keliru dan tidak pada tempatnya,” tegas Muhammad Nur.
Ia juga menyoroti tuduhan Tu Bulkaini yang menyebut media menyebarkan fitnah terkait permintaan ucapan selamat kepada Mualem.
Menurut Muhammad Nur, tuduhan tersebut tidak berdasar.
“Kalau memang ada yang meminta ucapan selamat, sebutkan siapa pihaknya. Jangan menyebar tuduhan yang malah merusak kepercayaan terhadap media,” tambahnya.
Muhammad Nur juga menyesalkan perubahan sikap Tu Bulkaini yang sebelumnya memuji Mualem sebagai sosok baik, namun kini mengeluarkan pernyataan yang berseberangan.
“Kami bertanya-tanya, ada apa di balik perubahan sikap ini? Tuduhan seperti ini hanya menciptakan kebencian dan perpecahan. Sebagai ulama, seharusnya beliau menjadi penyejuk, bukan justru memantik konflik,” katanya.
Dalam pandangannya, Muhammad Nur menegaskan bahwa kemenangan pasangan Mualem-Dek Fadh bukan ditentukan oleh ucapan selamat dari siapa pun, melainkan oleh suara rakyat yang telah direkapitulasi oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP).
“Kami percaya kepada proses demokrasi dan penetapan resmi oleh KIP. Kemenangan kami adalah suara rakyat, bukan klaim sepihak atau tuduhan tidak berdasar,” ujar Muhammad Nur.
Ia juga mengajak semua pihak untuk menghentikan polemik dan fokus pada upaya membangun Aceh yang Islami, damai, dan sejahtera.
“Pilkada sudah selesai. Mari bersama-sama membangun Aceh dengan kedamaian dan nilai-nilai Islami. Semoga Allah merahmati kita semua dan menjadikan Aceh sebagai negeri yang penuh rahmat dan berkah,” tutupnya.
Discussion about this post