MEDIAACEH.CO, Lhokseumawe – Debat terakhir calon gubernur dan wakil gubernur Aceh yang berlangsung di The Pade Hotel, Selasa malam 19 November 2024, membawa angin segar bagi pasangan Mualem-Dek Fadh.
Penampilan lugas dan simpatik pasangan nomor urut 02 ini dalam penyampaian visi dan misi mendapat apresiasi luar biasa dari hadirin.
Sebaliknya, giliran pasangan Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi (Ombus) justru diwarnai kericuhan. Ombus dianggap melanggar tata tertib debat yang telah disepakati bersama KIP Aceh, hingga menyebabkan penghentian sementara jalannya acara.
Sikap tenang yang ditunjukkan Mualem-Dek Fadh selama debat menuai dukungan yang kian deras. Salah satunya datang dari Abi Daud Hasbi, Pimpinan Dayah Inshapudin, Banda Aceh.
“Saya pastikan bersama Mualem dan Dek Fadh. Mereka itu 6 tahun di pesantren bersama saya, seperti anak saya sendiri. Mana mungkin yang lain,” ujar Abi Daud sambil berseloroh bahwa dirinya sempat ‘naik bus, rupanya pengap dan sesak nafas,’ sebelum memastikan dukungan untuk pasangan 02, Kamis 21 Novemver 2024 di Lhokseumawe.
Tidak hanya ulama, dukungan juga mengalir dari kalangan intelektual, termasuk para doktor dari berbagai perguruan tinggi di Aceh.
Tgk. H. Muhammad Nur, M.Si, juru bicara tim Mualem-Dek Fadh, menyebut fenomena ini sebagai “hikmah dari peristiwa penghinaan” yang dilakukan oleh lawan politik.
“Pernyataan Ombus bahwa ‘mereka tidak sekolah’ menjadi efek domino yang memperkuat simpati terhadap pasangan kami,” tegasnya.
Tgk. M. Nur menambahkan, politik adalah dunia dinamis, di mana dukungan bisa berpindah dalam sekejap.
“Sikap santun dan visi yang jelas menjadi kunci untuk memenangkan hati rakyat Aceh,” tutupnya.
Dengan dukungan luas dari kalangan ulama, akademisi, dan masyarakat umum, pasangan Mualem-Dek Fadh semakin kokoh melangkah menuju pemilihan gubernur Aceh 2024.
Debat terakhir ini tampaknya menjadi momentum penting yang mengukuhkan posisi pasangan nomor urut 02 di hati rakyat Aceh.
Discussion about this post