MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, Azhari Cage, mengecam keras pernyataan salah satu pasangan calon Gubernur Aceh, Paslon 01, yang menyebutkan eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) “mereka tidak sekolah”.
Pernyataan ini dinilai tidak hanya melukai perasaan para eks kombatan, tetapi juga berpotensi memancing kericuhan di tengah masyarakat Aceh yang saat ini menikmati suasana kondusif menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Narasi seperti itu sudah di luar nalar. Demi ambisi meraih kursi Gubernur, Paslon 01 seolah melupakan etika berbicara di ruang publik. Siapa yang bangai? Kelompok mana yang Anda sebutkan bodoh? Jika mengacu kepada eks kombatan, berarti termasuk saya juga termasuk. Ini luar biasa keterlaluan,” tegas Azhari Cage, Jumat 22 November 2024.
Azhari mengingatkan bahwa selama ini eks kombatan GAM telah sangat bersabar melihat kondisi Aceh yang sulit.
Ia meminta semua pihak, khususnya Paslon 01, untuk tidak memancing emosi para eks kombatan dengan pernyataan yang provokatif.
“Jangan memulai sesuatu yang nanti tidak akan bisa ditanggung akibatnya. Saya malah menilai Pilkada kali ini masih aman dan kondusif. Apa yang terjadi dalam debat hanyalah dinamika biasa,” ujarnya.
Azhari juga menyoroti pentingnya menjaga suasana kondusif selama Pilkada berlangsung. Ia menyatakan keyakinannya bahwa Polda Aceh dan Kodam Iskandar Muda mampu mengamankan Pilkada tanpa perlu adanya tambahan pasukan dari luar Aceh.
“Aceh bukan daerah konflik. Kondisinya sangat aman. Saya percaya Polda Aceh bisa mengendalikan situasi. Kami juga, sebagai anggota DPD RI dari Dapil Aceh, bersama seluruh senator Republik Indonesia akan turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengawasan Pilkada di dapil masing-masing, termasuk di Aceh,” jelasnya.
Ia juga mengajak masyarakat Aceh untuk menggunakan hak pilih dengan bijak dan menjaga suasana damai selama proses Pilkada berlangsung.
“Mari kita sama-sama menjaga suasana kondusif agar Pilkada di Aceh berjalan aman, damai, dan lancar,” tutup Azhari Cage.
Pernyataan keras dari Jubir KPA Pusat ini diharapkan menjadi pengingat bagi seluruh pasangan calon agar menjaga etika dalam berkompetisi, serta menahan diri dari narasi yang berpotensi menimbulkan konflik di tengah masyarakat Aceh.
Discussion about this post