MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Harmonisasi merupakan Gambaran atas kondisi di mana masyarakat hidup berdampingan secara damai meskipun terdapat perbedaan latar belakang, budaya, agama, atau suku.
“Menjaga dan melestarikan harmonisasi sosial dalam keberagaman, sebuah nilai yang sangat relevan di tengah pluralitas masyarakat Aceh,” kata Dekan FKIP Universitas Syiah Kuala (USK), Dr. Syamsulrizal, M.Kes.
Pernyataan ini disampaikan saat membuka Seminar Nasional Gelora Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP USK pada 20 November 2024, bertempat di Aula Lantai III FKIP USK.
Seminar dengan tema “mengukuhkan spirit kebangsaan dan jiwa demokrasi dalam bingkai kebhinnekaan” menghadirkan H. Muhammad Nasir Djamil (DPR RI komisi III dari praksi PKS), Dr Meurah Budiman, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Aceh, dan Marthunis, Kepala Dinas Pendidikan Aceh.
Dalam sambutannya, Dekan FKIP USK juga menggarisbawahi bahwa toleransi merupakan kunci utama untuk menjaga keberlanjutan harmoni dalam masyarakat yang beragam. Semangat saling menghormati dan menghargai perbedaan menjadi landasan kuat bagi kehidupan bermasyarakat di Aceh, sebuah daerah yang kaya dengan nilai-nilai budaya dan keagamaan.
Seminar ini harus menjadi momen penting untuk membangun pemahaman generasi muda, khususnya mahasiswa, agar berkontribusi aktif dalam merawat keberagaman melalui sikap toleransi dan semangat kebangsaan.
“Harmonisasi sosial tidak hanya menjadi aset sosial, tetapi juga dasar bagi pembangunan daerah dan nasional. Melalui kegiatan seperti ini, semoga kesadaran kolektif kita untuk menjaga perdamaian dan persatuan dapat terus ditumbuhkan di tengah berbagai tantangan zaman,” ujarnya.
Discussion about this post