MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Juru bicara tim pemenangan Mualem-Dek Fadh, Tgk. Muhammad Nur, M.Si, menyatakan kritik keras terhadap strategi politik tim pasangan calon kepala daerah Bustami – Fadhil, yang dinilai menggunakan klaim dukungan dari kalangan eks kombatan sebagai upaya menggalang dukungan.
Menurutnya, tindakan ini merupakan “cara politik penipu” dan berpotensi menciptakan konflik di antara para mantan kombatan yang telah bersepakat untuk menjaga persatuan serta kedamaian Aceh.
“KPA (Komite Peralihan Aceh) adalah organisasi eks kombatan yang memiliki struktur dan komando yang jelas. Tidak seharusnya ada pihak, termasuk mantan kombatan secara individu, yang mengatasnamakan organisasi ini demi kepentingan politik yang tidak memiliki hubungan historis dengan GAM,” ungkap Tgk. Muhammad Nur, Senin 28 Oktober 2024.
Ia menyayangkan klaim tersebut, yang menurutnya menciptakan kesan adu domba serta merusak stabilitas sosial-politik yang telah dicapai pasca-konflik di Aceh.
Lebih lanjut, Muhammad Nur menyebutkan bahwa pihaknya telah menerima keluhan dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk dari tokoh ulama dan eks kombatan, yang merasa resah dengan klaim dukungan yang sering kali ditampilkan di media sosial serta media online oleh tim Bustami.
“Klaim tersebut adalah propaganda yang mengarah pada upaya pecah belah, seolah-olah KPA terpecah. Padahal, kenyataannya, seluruh anggota KPA telah bersatu mendukung Mualem-Dek Fadh sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Aceh dalam pilkada mendatang,” katanya.
Muhammad Nur mengimbau kepada seluruh mantan kombatan, tokoh masyarakat, serta ulama di Aceh untuk waspada terhadap praktik politik yang berbau adu domba ini.
Ia mengingatkan bahwa meskipun terdapat satu-dua eks kombatan yang secara pribadi mendukung pasangan Bustami, dukungan tersebut hanya merupakan tindakan oknum dan tidak merepresentasikan dukungan resmi dari KPA.
“Kami meminta tim Bustami untuk menghentikan provokasi yang bisa mengarah pada kekacauan dan kerusuhan. Jika hal tersebut terjadi, kami tidak bertanggung jawab, karena itu adalah bentuk pembohongan publik. Mari berpolitik secara beradab dan menghindari cara-cara yang dapat memicu konflik baru di Aceh,” tegas Muhammad Nur.
Tgk. Muhammad Nur mengajak tim Bustami untuk tidak panik dalam kontestasi politik dan berpolitik secara jujur tanpa menghalalkan segala cara demi mencapai kemenangan.
Discussion about this post