MEDIAACEH.CO, Aceh Utara – Para pedagang kaki lima yang membangun lapak di depan Cluster III ROW PT. Pema Global Energi (PGE), Gampong Rangkaya, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, menolak pindah. Menurut mereka, selain tidak layak, lokasi pasar baru di Simpang A1 juga tidak mampu menampung keseluruhan lapak pedagang yang ada.
“Kami inginkan jangan ada anak tiri dan anak kandung. Kalau memang tidak boleh berdagang lagi di sini, maka para pedagang dari ujung Simpang Cibrek sampai Cluster IV itu usir semua. Kalau memang bertahap, kenapa kami di tengah dulu yang diusir. Sepatutnya di ujung sana (Cluster IV) atau di ujung situ (Simpang Cibrek) dulu. Ada apa sebenarnya ini?,” kata koordinator pedagang depan Cluster III PGE, Safrizal, didampingi Kepala Perwakilan YARA Aceh Utara, Iskandar, Selasa 6 Agustus 2024.
Menurut Safrizal, para pedagang tidak terima dengan keputusan PGE karena menganggap tidak adil.
“Kami tidak terima, bukan tidak mau. Kami memang tidak boleh menolak, karena ini bukan tanah milik kami, ini milik pemerintah dan milik perusahaan. Jika kami dipindahkan dari tempat biasa kami berdagang, maka pindahkan sesuai dengan standar nasional. Itu standar kampung yang dibuat itu,” ucapnya kepada awak media.
Kepada Kepala Perwakilan YARA Aceh Utara, Safrizal meminta agar nasib mereka selaku pedagang kaki lima dapat diperjuangkan.
“Mohon bantu kami, supaya kami masih bisa berdagang untuk mencari rezeki dan memberi makan anak istri di rumah,” pinta Safrizal.
Salah satu pedagang lainnya yang juga bernama Safrizal menjelaskan, ada 150 lapak pedagang dari Simpang A1 hingga Simpang Paya, dan mereka semua sudah diberikan surat pemberitahuan pindah atau relokasi ke lokasi pasar baru di Simpang A1.
“Kami selaku pedagang menolak lantaran tempat yang disediakan tidak layak dan tidak memadai untuk kami tempati. Selain itu, apabila kami digusur ke situ, mungkin kami akan tersisihkan karena di sepanjang jalan milik PGE masih ada yang berjualan. Jadi kami saja yang digusur ke situ, dan kami akan tersisihkan semua,” ujar Safrizal.
Kata dia, luas lahan relokasi pasar baru itu sekitar 6.000 meter. Itu lahan PGE yang hanya bisa menampung sekitar 74 lapak pedagang dengan bangunan masing-masing 3×3 meter, sedangkan yang diusir ada 150 lapak.
“Jika kami yang 150 pedagang ini pindah, masih banyak juga pedagang yang tersisa karena ini kan jalan eks Exxon (sekarang PGE) juga. Jadi, jalan utama itu dari Simpang Cebrek sampai ke Cluster IV,” kata Safrizal.
“Okelah, sekarang ini lokasi pasar baru itu baik-baik saja. Masalah akan terjadi saat memasuki musim hujan nanti, pasar itu akan menjadi kubangan lumpur karena yang ditimbun cuma berapa centimeter saja, jadi belum layak. Mana ada pembeli yang mau masuk atau belanja ke pasar berlumpur,” ucap Safrizal yang didampingi puluhan pedagang lainnya. []
Discussion about this post