MEDIAACEH.CO, Thailand – Faculty of Social Anthropology, dan Institute for East Asian Studies (IEAS) –Thammasat University, Bangkok, Thailand mengadakan Seminar bertajuk “Refugee, Language and Identity: The Case of Aceh” mengundang dua dosen UIN Ar-Raniry Banda Aceh-Indonesia sebagai narasumbernya yaitu Prof. Dr.phil. Saiful Akmal, M.A dan Melly Masni M.I.R.
Kegiatan seminar yang dimoderatori oleh Dr. Amporn Marddent, peneliti senior dari Faculty of Social Anthropology tersebut dilaksanakan secara hybrid yang dihadiri secara offline oleh akademisi dari Thammasat University, peserta pertukaran pelajar Darmasiswa Indonesia dan juga penggiat isu kemanusiaan dari Thailand, Indonesia dan Myanmar.
Dalam sesinya Prof. Saiful Akmal dosen UIN Ar-Raniry Banda Aceh yang juga peneliti senior ICAIOS dan The Aceh Institute serta pendiri https://padebooks.com/ tersebut mengatakan bahwa penanganan isu kemanusiaan seperti Rohingya dan Palestina khususnya memerlukan koordinasi lintas komponen termasuk pemerintah, penggiat kemanusiaan, akademisi dan lembaga lokal, nasional dan internasional.
Ia memberikan penekanan khusus agar akademisi dan kampus menjadi tempat dimana upaya peningkatan kesadaran dan kampanye kemanusiaan secara ilmiah baik melalui seminar dan sosialisasi aktif tentang sejarah konflik dan pengungsi sebagai antisipasi disinformasi di sosial media.
Sementara itu Wakil Pusat Studi Pengungsi (Refugee Center), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Melly Masni memaparkan pengalamannya berinteraksi dengan pengungsi Rohingya di Aceh.
Ia berharap bahwa keberadaan pengungsi di Aceh sejak tahun 2023 adalah ekses dari kuatnya propaganda negatif di media masa. Keberadaan Pusat Studi Pengungsi (Refugee Center), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan, UIN Ar-Raniry Banda Aceh bisa menjadi mediator advokasi kebijakan dan upata filantropi dan penanganan krisis kemanusiaan
Discussion about this post