MEDIAACEH.CO, Aceh Utara – Penjabat Bupati Aceh Utara menyambut positif dan menyampaikan apresiasi kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Aceh yang mengadakan aksi GDAD (Grand Design Alternative Development) dan acara Deklarasi Aceh Utara Tolak Tanaman Terlarang.
Kegiatan itu berlangsung di aula Kantor Bupati Aceh Utara di Landing Kecamatan Lhoksukon, Kamis, 23 November 2023. Selain Pj Bupati Mahyuzar, acara itu turut dihadiri oleh Kepala BNN Provinsi Aceh Brigjen Pol Rudy Ahmad Sudrajat, SIK, MH, Kepala BNN Kota Lhokseumawe Saiful Fadhli, SSTP, MSi, para Staf Ahli Bupati, Asisten Setdakab, Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Drs Saiful Basri, para Kepala SKPK terkait, dan para Camat.
Juga hadir Komandan Kodim 0103/Aceh Utara Letkol Kav Makhyar, ST, MHI, Kepala Kejari Aceh Utara Teuku Muzafar, SH, MH, pejabat dari Polres Aceh Utara, Polres Lhokseumawe, dari Lanal Lhokseumawe, dan sejumlah stakeholder terkait lainnya.
Pj Bupati Mahyuzar dalam sambutannya antara lain mengatakan Pemerintah Daerah sangat mengharapkan segera dibentuk BNN di Aceh Utara. Selain pertimbangan wilayah yang sangat luas, juga tingginya intensitas kasus narkotika di daerah ini sehingga dibutuhkan kehadiran lembaga BNN untuk pengawasan yang lebih intens.
Mahyuzar juga menyebutkan pentingnya program pemulihan atau rehabilitasi terhadap korban Narkoba. Untuk itu, Mahyuzar menawarkan metoda pemulihan melalui pendekatan keagamaan. “Mungkin di Aceh bisa juga dilakukan melalui pendekatan keagamaan untuk rehabilitasi atau pemulihan para korban atau pecandu Narkoba. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal di Aceh. Misalnya, dilakukan di dayah atau pesantren. Hal ini sesuai dengan tradisi keacehan, apalagi sekarang hampir di setiap gampong atau desa di Aceh sudah ada lembaga dayah,” kata Mahyuzar.
Kegiatan GDAD dan deklarasi tolak tanaman terlarang, kata Mahyuzar, sangat strategis dan sangat bermakna bagi seluruh lapisan masyarakat. Lebih-lebih lagi bagi masyarakat Aceh Utara, di mana peredaran narkotika diduga sudah merambah hingga ke pelosok-pelosok kampung. Oleh karena itu, kehadiran Tim BNN menambah motivasi dan semangat bagi kita semua dalam memerangi dan memberantas Narkoba di daerah ini.
Tentunya program dan aksi yang dilakukan ini sebagai bentuk tugas dan tanggungjawab dalam mewujudkan Kabupaten Aceh Utara menjadi kawasan Bersinar (bersih dari narkoba). Diharapkan semua stakeholder agar mendukung kegiatan BNN. GDAD adalah program yang telah dicanangkan sebagai upaya P4GN (pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika) dalam menciptakan lingkungan yang bersih narkoba.
“Berdasarkan Inpres Nomor 2 tahun 2020, saya selaku pimpinan daerah mengajak seluruh stakeholder menyatukan prinsip dalam menyusun program di satuan kerja demi menyukseskan program pemberdayaan alternatif di Kabupaten Aceh Utara untuk menciptakan masyarakat yang islami, mandiri tanpa Narkoba.
Kepala BNN Provinsi Aceh Brigjen Pol Rudy Ahmad Sudrajat, SIK, MH, dalam sambutannya mengatakan dirinya baru tiga minggu bertugas di Aceh. Dirinya terus bergerak untuk menjalin silaturahmi dengan Pemerintah Daerah dan para Forkopimda.
Program GDAD ini, lanjutnya, di Aceh Utara diharapkan dapat mengalihkan penanaman ganja oleh petani dengan tanaman produktif. Dalam hal ini tentu saja sangat diharapkan dukungan dan kerjasama dengan Pemda setempat. “Keterlibatan Pemkab Aceh Utara sangat penting, sehingga nantinya kita dapat bebaskan wilayah Aceh Utara dari tanaman terlarang,” kata Rudy.
Pada kesempatan itu, Kepala BNN Provinsi Aceh Brigjen Pol Rudy Ahmad Sudrajat, SIK, MH, turut menyerahkan penghargaan kepada Penjabat Bupati Aceh Utara Dr Mahyuzar, MSi, atas peran aktif dan partisipasinya dalam pelaksanaan program pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika (P4GN) di wilayah Kabupaten Aceh Utara.
Penghargaan juga diberikan untuk Kecamatan Muara Batu dan Kecamatan Syamtalira Bayu, yang diterima oleh Camat Muara Batu Munawir, SSTP, MSi, dan Camat Syamtalira Bayu Surya Phachta, SSTP. []
Discussion about this post