MEDIAACEH.CO, Aceh Utara – Kelompok tani Gampong Alue Bili Rayeuk, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara, Selasa (17/10/2023) menerima bantuan bibit padi unggul, pupuk dan obat anti hama. Bantuan tersebut diserahkan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Aceh (LPMA) dan Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (Amanah) bekerja sama dengan Pemerintah Aceh Utara dan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA).
Turut hadir di lokasi, Anggota Dewan Analisis Strategis (DAS) BIN, Muji Misino, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara, Erwandi, Ketua Umum LPMA dan Direktur Lembaga Amanah Bidang Pertanian, Gumarni, mantan Panglima GAM Muzakir Manaf atau Mualem, Panglima Muda Daerah IV Wilayah Samudera Pasai, M. Jhony, Muspika Baktiya, unsur BPMA, Kelompok Tani Gampong Alue Bili Rayeuk, sejumlah tokoh masyarakat, dan lainnya.
Gumarni mengatakan, ini merupakan kegiatan tahap tiga, setelah sebelumnya dilaksanakan di Nisam Antara dan Nisam. Penyerahan bantuan berupa bibit padi unggul, pupuk dan obat hama itu dalam rangka mendukung tercapainya ketahanan pangan nasional, dan menciptakan generasi muda Aceh menuju petani milenial.
“Pupuk lebih 14 ton, bibit unggul 200 sak lebih yang kita berikan kepada petani sawah, khususnya 40 orang yang masuk dalam Kelompok Tani Gampong Alue Bili Rayeuk. Itu semua akan dipergunakan untuk sekitar 30 Ha. Bantuan ini didukung BPMA yang menyumbang secara sukarela,” ujar Gumarni.
Dengan adanya kelompok tani ini, diharapkan akan melahirkan generasi muda milenial yang juga bisa bertani. Pihaknya mendorong bagaimana pemuda-pemuda di Aceh ke depan harus gemar bertani. “Jangan hanya orang-orang tua saja yang bertani, karena kesuksesan dalam bidang pertanian itu akan menjadi kemajuan suatu daerah, terlebih masyarakat Aceh pada umumnya banyak yang bertani,” ucap Gumarni.
Kata Gumarni, program ini akan dilanjutkan ke seluruh Aceh, juga bekerja sama dengan pihak BPMA, di mana di daerah yang memiliki potensi migas akan ada program-program pertanian seperti ini. “Pola-pola ini yang harus kita kembangkan ke depan, sehingga kesejahteraan masyarakat Aceh akan tumbuh dan angka kemiskinannya pun bisa berkurang,” tuturnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara, Erwandi, mendukung penuh apa yang dilakukan LPMA karena telah meringankan beban Pemkab Aceh Utara. “Dengan keterbatasannya anggaran yang dimiliki pemerintah daerah, akan lebih optimal lagi apabila didukung oleh lembaga-lembaga semacam ini”.
Erwandi berharap, ke depan program dari LPMA ini akan lebih masif lagi di Aceh Utara, atau fokus mengatasi permasalahan-permasalahan dari segi sektor pertanian.
“Pada dasarnya kita ada alokasi pupuk subsidi setiap tahunnya yang diberikan Kementerian Pertanian RI. Kuota pupuk dialokasikan untuk Kabupaten Aceh Utara sebenarnya belum mampu untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang ada, namun kita tetap berfokus bagaimana untuk meng-update E-RDKK ini sebagai basis dalam hal perhitungan pupuk subsidi,” tutup Erwandi.[]
Discussion about this post