MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala (FKIP USK) mengumpulkan seluruh kepala dinas pendidikan dan kacabdin dari seluruh kabupaten/kota di Hotel Oasis, Selasa 29 Agustus 2023.
Kegiatan tersebut dalam rangka mengoptimalkan lulusan Program Profesi Guru (PPG) di Aceh.
“Kegiatan ini sengaja menghadirkan para pemangku kebijakan di Aceh, yakni para kepala dinas pendidikan, kepala cabang dinas, dan para bupati/walikota, agar semua pengambil kebijakan di Aceh dapat bergerak bersama memajukan pendidikan dengan tidak menyalahi regulasi kementerian. Makanya, narasumber kegiatan ini langsung kita undang Dirjen GKT dan Plt. Direktur PPG dari Kemdikbudristek,” jelas Ketua Panitia Pelaksana, Dr. Amiruddin, M.Si.
Amiruddin yang juga Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Sumberdaya FKIP USK itu menyampaikan, kegiatan tersebut akan menjadi kesepakatan bersama para pemangku kebijakan di Aceh untuk memanfaatkan lulusan PPG Aceh di sekolah-sekolah.
“Ini semua kita lakukan dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan di Aceh. Agar kebijakan penggunaan lulusan PPG berjalan selaras di seluruh kabupaten/kota, kita undang Pj. Gubernur Aceh untuk meresmikan kegiatan ini,” kata Amiruddin.
Pj. Gubernur Aceh, Achmad Maruzki, dalam sambutannya yang disampaikan oleh Asisten II, Ir. Mawardi, menyambut baik inisiasi FKIP USK mengadakan rapat koordinasi para kepala dinas dan bupati se-Aceh.
“Aceh masih kekurangan guru. Hadirnya para lulusan PPG tentunya membawa berkah dan secercah cahaya bagi pendidikan di Aceh,” ujarnya.
Menurut Mawardi, di era revolusi industri 4.0, keberadaan guru yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing sangat dibutuhkan. Ia mengakui, keberadaan PPG mampu menjadi celah bagi sekolah-sekolah di Aceh untuk berbenah melakukan proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
“Saya mengajak dan mengimbau seluruh bupati di Aceh untuk memanfaatkan lulusan PPG. Berikan kesempatan bagi mereka untuk berkontribusi membangun dan memajukan pendidikan di Aceh,” tegas Mawardi.
Sementara itu, Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Marwan, IPU., dalam sambutannya mengatakan bahwa Aceh saat ini masih kekurangan guru, terutama guru yang berkompeten sesuai bidang studi yang ada.
“Semoga setelah kegiatan ini, semua kita dapat berkontribusi membangun pendidikan Aceh sesuai dengan tupoksi masing-masing,” kata Marwan.
Discussion about this post