MEDIAACEH.CO, Aceh Timur – Dosen Universitas Samudra melaksanakan pelatihan pembuatan alat tabur pupuk padat selama 4 hari di Desa Seulemak dengan mitra Kelompok Tani Musara Pakat, Sabtu 12 Agustus 2023.
Kegiatan pengabdian program kemitraan masyarakat (PKM) ini bersumber dari Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristek.
Kegiatan ini diketuai oleh Salman dengan anggota Maulana Rahman dan Wan Alamsyah.
Salman mengatakan, pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Tridarma perguruan tinggi, melalui pengabdian kepada masyarakat diharapkan hadirnya perguruan tinggi menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat dan termasuk permasalahan pertanian.
Kecamatan Serbajadi merupakan salah satu lokasi pengembangan pertanian di Aceh Timur, melalui inovasi alat-alat pertanian yang mampu diciptakan secara mandiri maka akan berpotensi meningkatkan produksi pertanian di Kecamatan Serbajadi dan mendukung percepatan terealisasinya swasembada pangan di Aceh Timur.
Salman mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan merupakan salah satu bentuk dari pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.
“Kegiatan ini diinisiasi oleh permasalahan yang dihadapi oleh petani dalam hal proses pemupukan yang masih dilakukan secara langsung dan sangat beresiko terhadap Kesehatan petani. Kegiatan upgrading dilaksanakan dengan serangkaian kegiatan yang diawali dengan sosialisasi, perancangan typology alat, pelatihan pembuatan alat dan ujicoba alat serta pendampingan.”
Maulana Rahman menambahkan, seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan secara bersama antara dosen, mahasiswa, kelompok tani musara pakat, perangkat desa dan masyarakat di Desa Seulemak yang bertujuan agar hasil yang diperoleh oleh masyarakat dapat dimanfatatkan secara bersama serta kopetensi dalam menciptakan alat tidak hanya sekedar diperoleh oleh kelompok tani musara pakat, melainkan juga seluruh masyarakat Desa Seulemak.
“Kesemua itu dilaksanakan secara bersama serta kepada petani.”
Ia menambahkan, desain alat tabur pupuk yang dihasilkan merupakan luaran dari musyawarah antara tim pengabdi dengan kelompok tani musara pakat dengan berbagai pertimbangan.
Wan alamsyah mengatakan, desain alat tabur pupuk disepakati secara bersama dengan pertimbangan tingkat kemudahan dalam merealisasikan serta bahan-bahan yang digunakan pun harus mudah diperoleh.
“Jangan sampai apabila barang yang telah dihasilkan terjadi masalah, petani tidak mampu untuk membuat kembali alat tabur pupuk tersebut yang bisa saja dikarenakan desainnya terlalu rumit atau barang komponen untuk membuat alat tidak ditemukan di wilayah Serbajadi,” kata Wan Alamsyah.
Ketua Kelompok Tani Musara, Teddy mengatakan, program pengabdian yang dilaksanakan oleh dosen Universitas Samudra merupakan harapan dari dari petani khususnya dalam proses pemupukan.
Teddy mengatakan, pada saat pemupukan sering sekali merasa kelelahan dan sakit di bagian pinggang yang disebabkan karena terlalu banyak membungkuk waktu menabur pupuk, kadang juga terjadi gatal-gatal dan iritasi kulit.
“Jadi alat yang diberikan sangat membantu kami waktu proses pemupukan, selain alatnya mudah dibuat juga bisa menghemat waktu pemupukan, jumlah pupuk yang ditabur juga lebih sesuai kebutuhan dan yang paling penting kami tidak merasa sakit pinggang lagi pada saat kami memupuk tanaman.”
Ia berharap program-program seperti ini yang memajukan pertanian dapat dilaksanakan kembali di Desa Seulemak.
“Kami juga akan mengajarkan kepada petani lain yang ingin memiliki alat seperti yang kami punya sehingga tidak hanya kami yang menerima manfaat dari kegiatan pengabdian yang telah dijalankan oleh bapak-bapak dosen unsam, juga bisa bermanfaat kepada petanimlainnya,” ujarnya lagi.
Discussion about this post