MEDIAACEH.CO, Aceh Barat – PT Adhi Karya (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendapat kepercayaan pemerintah dalam Penyertaan Modal Negara (PMN) pada bisnisnya mampu berkontribusi untuk dipergunakan sebagai setoran modal pembangunan beberapa Prokyek Strategis Nasional (PSN).
Angota Komisi VI DPR RI Rafli dalam kegiatan sosialisasi yang bertema “Kereta Cepat untuk Indonesia Maju” di Aula Sky Hotel, Meulaboh Aceh Barat, Jumat 23 Desember 2022, menyampaikan, rights issue Adhi Karya dilaksanakan dengan dasar mendapatkan persetujuan dari Komisi VI DPR dan Perarturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2022 tentang PMN sebagai dasar hukum.
“Setelah dilakukan HMETD periode 28 Oktober-8 November 2022, Adhi Karya berhasil menyarap dana Rp2,6 triliun dengan komposisi PMN Rp1,96 triliun dan dana publik Rp689 miliar,” kata Rafli, Jumat 23 Desember 2022,
Rafli mengatakan, proyek-proyek yang masuk dalam pendanaan rights issue Adhi antara lain Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, Tol Yogyakarta-Bawen dan SPAM Karian-Serpong Timur.
“Setelah pelaksanaan Right Issue, komposisi kepemilikan saham di ADHI menjadi 64 persen dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan 36 persen dimiliki oleh publik,” jelas Rafli yang yang populis sebagai seniman sebelum yang sudah menjadi wakil rakyat di senayan.
Saat ini Adhi Karya memiliki 180 proyek konstruksi yang sedang berjalan, termasuk di Provinsi Aceh yakni proyek jalan tol Sigli-Banda Aceh, LRT Jabodetabek, MRT Jakarta CP201 dan CP20, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.
Kemudian Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, Smelter Manyar di Gresik, dan beberapa proyek di Ibu Kota Negara (Fender Jembatan Pulau Balang, Hunian Pekerja Konstruksi, Jalan Tol Segmen 3A Karang Joang-Kariangau).
“Selain pengembangan bisnis, dengan adanya rights issue ini perseroan juga memberikan manfaat bagi pemerintah, Negara dan masyarakat. Salah satunya melalui peningkatan PDB/ PDRB, lapangan kerja, pajak dan dividen,” tuturnya.
Dampak lain yang dapat dirasakan adalah konektivitas wilayah menuju daerah pariwisata. Saat ini Adhi memiliki 4 lini bisnis utama, yaitu engineering dan konstruksi, properti dan hospitaliti, manufaktur, investasi dan konsesi.
Perusahaan tersebut kata Rafli, terbukti dapat dirasakan manfaatnya sesuai dengan pekerjaan, terutama jalan tol, tentunya akan mempermudah konektivitas semua lini kebutuhan di berbagai sektor, seperti pariwisata dan jasa.
“Selain proyek ruas jalan tol untuk konektivitas dan memangkas jarak tempuh, proyek penjernihan air dan pendistribusian air bersih seperti proyek SPAM Karian-Serpong Timur juga diestimasi akan memberikan manfaat ekonomi makro,” pungkasnya.[]
Discussion about this post