MEDIAACEH.co, Banda Aceh – Refluks asam lambung merupakan kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan, yakni saluran yang menghubungkan mulut ke perut.
Banyak orang mengalami refluks ringan dari waktu ke waktu yang biasanya tidak berbahaya. Namun, refluks asam lambung yang sering terjadi dapat menjadi tanda dari suatu kondisi yang dikenal sebagai penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD). Penyakit ini dapat menyebabkan masalah kesehatan dan komplikasi yang lebih serius, hingga menyebabkan kematian, jika tidak ditangani.
Orang yang mengalami refluks asam lebih dari dua kali seminggu mungkin menderita GERD, suatu kondisi yang dikaitkan dengan lebih banyak gejala dan komplikasi.
Gejala GERD:
- Bau mulut
- Nyeri dada
- Batuk
- Kesulitan menelan (disfagia)
- Heartburn
- Gangguan pencernaan
- Mual
- Sakit tenggorokan
Jenis komplikasi apa yang dapat disebabkan oleh GERD?
Dalam beberapa kasus, GERD dapat menyebabkan komplikasi. Beberapa di antaranya bisa serius, terutama jika tidak ditangani. Banyak dari komplikasi ini terkait satu sama lain.
Banyak dari komplikasi ini terkait satu sama lain. Beberapa masalah kesehatan yang lebih serius yang dapat muncul karena GERD.
1. Esofagitis
Refluks asam lambung yang sering terjadi dapat memicu peradangan di kerongkongan, suatu kondisi yang dikenal sebagai esofagitis.
Esofagitis membuat sulit menelan dan terkadang menyakitkan. Gejala lain termasuk:
- Sakit tenggorokan
- Suara serak
- Maag
Esofagitis kronis yang tidak diobati dapat menyebabkan tukak dan striktur esofagus. Ini juga dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker esofagus.
2. Ulkus esofagus
Asam lambung dapat merusak lapisan kerongkongan, menyebabkan tukak yang menyakitkan. Ulkus peptik jenis ini dikenal sebagai ulkus esofagus. Adapun gejalanya, seperti:
- Sensasi terbakar di area dada Anda
- Gangguan pencernaan
- Nyeri saat menelan
- Mual
- Maag
- Tinja berdarah
Namun, tidak semua orang yang mengalami tukak esofagus memiliki gejala. Jika tidak diobati, tukak esofagus dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti perforasi esofagus (lubang di kerongkongan) atau tukak berdarah.
3. Striktur esofagus
Ketika GERD tidak diobati, dapat memicu peradangan, jaringan parut, atau pertumbuhan jaringan abnormal (neoplasia) di kerongkongan Anda. Kondisi ini, yang dikenal sebagai striktur esofagus, sering kali membuat menelan sulit atau menyakitkan.
Kondisi ini juga dapat mempersulit makanan dan cairan untuk mengalir dari kerongkongan ke perut, dan pernapasan bisa terasa sesak. Dalam beberapa kasus, makanan padat atau padat bisa tersangkut di kerongkongan. Ini dapat meningkatkan risiko tersedak.
4. Pneumonia aspirasi
Asam lambung yang naik ke tenggorokan atau mulut dapat terhirup ke dalam paru-paru. Ini dapat menyebabkan pneumonia aspirasi, infeksi paru-paru yang menyebabkan:
- Demam
- Batuk dalam
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Kelelahan
- Perubahan warna biru pada kulit
- Kematian
Pneumonia aspirasi dapat menjadi serius dan bahkan fatal jika tidak ditangani.
Perawatan biasanya melibatkan antibiotik dan, dalam kasus yang lebih parah, rawat inap dan perawatan suportif untuk pernapasan.
5. Kanker esofagus
Orang yang menderita GERD berisiko sedikit lebih tinggi terkena jenis kanker esofagus tertentu yang dikenal sebagai adenokarsinoma esofagus.
Kanker ini menyerang bagian bawah kerongkongan, menyebabkan gejala seperti:
- Kesulitan menelan
- Penurunan berat badan
- Nyeri dada
- Batuk
- Gangguan pencernaan yang parah
- Mulas yang parah
Kanker esofagus sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Orang biasanya hanya memperhatikan gejala setelah kanker telah mencapai tahap yang lebih lanjut.[]
Discussion about this post