MEDIAACEH.co, Banda Aceh – Sebanyak 29 mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh mengikuti workshop pembuatan film dokumenter, di Aula fakultas tersebut.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, mulai 18-20 November 2022 tersebut merupakan hasil kerjasama Aceh Documentary dengan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh Syarifuddin MA PhD dalam sambutannya mengatakan, film dan seni secara umum merupakan hal yang bermanfaat untuk menyingkap realitas.
“Semakin banyak seniman menciptakan karya, semakin bangsa ini sadar akan kebenaran,”kata Syarifuddin dalam siaran persnya, Senin 21 November 2022.
Lebih lanjut, kata Syarifuddin di era saat ini pengetahuan tentang konten digital menjadi sangat penting agar kita tidak menjadi penonton di negeri sendiri, tapi kita juga mampu memproduksi konten kreatif untuk mempromosikan potensi daerah, budaya dan juga kampus UIN Ar-Raniry kepada masyarakat.
“Atas nama pimpinan fakultas, kami sangat mendorong para mahasiswa sebagai generasi muda untuk meningkatkan keterampilan berbasis digital seperti mengikuti kegiatan workshop pembuatan film dokumenter seperti ini dan tentunya setelah pelatihan ini para peserta harus menjadi duta-duta visual untuk mempromosikan kampus UIN Ar-Raniry,”pesan Syarifuddin.
Sebelumnya, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr Ajidar Matsyah LC MA selaku Ketua Pelaksana menjelaskan bahwa kegiatan diawali dengan pelatihan secara teoritis terkait dengan pembuatan film dokumenter yang berlangsung di Aula mini Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh dengan menghadirkan Azhari dan Muhammad Fauzi dari Aceh Documentary sebagai narasumber sekaligus intruktur dalam kegiatan workshop tersebut.
Selanjutnya proses workshop dilanjutkan dengan praktik lapangan selama dua hari, 19-20 November 2022 dimana para mahasiswa yang terlibat akan memproduksi karya dokumenter bertemakan manuskrip kuno di Pedir Museum.
“Kita berharap dukungan pimpinan fakultas dan UIN sehingga acara seperti ini dapat terus berlanjut, sehingga terjalin diskusi yang memperkaya wacana dan pengetahuan tentang film dan seni di Aceh,”ujar Ajidar Matsyah.[]
Discussion about this post