MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Kepala Badan Pengembagan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh, Syaridin, menandatangani perjanjian kerja sama dengan delapan Direktur Politeknik, Senin 26 September 2022.
Perjanjian tersebut dalam rangka percepatan Aceh Carong dan realisasi terhadap perwujudan pengiriman mahasiswa yang tergolong masyarakat miskin dan korban konflik dari usulan pemerintah 23 kabupaten/kota di Aceh.
Syaridin mengatakajn, perjanjian kerja sama tersebut merupakan tindaklanjut dari seleksi calon mahasiswa diploma berdasarkan pengumuman Nomor: BPSDM 180/382/2002 dan Pengumuman Hasil seleksi Nomor: BPSDM.422.5/095/2002.
Syaridin menjelaskan, perjanjian kerja sama Program Diploma tersebut dilakukan antara BPSDM Aceh mewakili pemerintah Aceh dengan para pihak yang terdiri Politeknik Aceh dengan jurusan Tehnik Informatika dan Akuntansi sebanyak 42 orang, Politeknik Loksemawe jurusan teknologi kontruksi Bagunan Gedung dan teknologi kontruksi Jalan dan Jembatan 15 orang.
Selan itu, dengan Politeknik Negeri Banyuwangi jurusan Ekonomi Kepariwisataan 9 orang, Politeknik Negeri Jember Jurusan Manajemen Agribisnis dan pertanian 18 orang, Poliven Aceh jurusan perikanan dan pengelolaan perkebunan 10 0rang, Polman Bandung jurusan tehnik manuvaktur 25 orang, Poltekes Aceh dengan jurusan (Farmasi,gigi, gizi, keperawatan, Analis Kesehatan) sebanyak 47 orang, Politeknik Pelayaran dengan jurusan Nautika, kelistrikan dan permesinan sebanyak 20 orang.
“Total mahasiswa sebanyak 186 orang. Tahun ini Pemerintah Aceh tidak mengirimkan/ melakukan kerjasama dengan Politeknik Migas Cepu, mengingat masih banyaknya mahasiswa Aceh yang dikirim pada tahun tahun sebelumnya.”
Pemerintah Aceh menitipkan para mahasiswa program Diploma Aceh Carong dengan berbagai latar belakang dan keterbatasan daerah untuk mendapatkan pendidikan maksimal oleh politeknik, sehingga nantinya dapat mengembangkan potensi daerahnya masing masing setelah lulus nantinya, dikarenakan mereka merupakan mahasiswa prioritas yang dikirem berdasarkan pengembangan potensi daerah dengan menggunakan anggaran APBA Aceh.
“Pada jangka panjang Program Aceh Carong ini juga diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan daerah melalui peningkatan Jalur pendidikan,” ujarnya lagi.
Discussion about this post