MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh masa khidmat tahun 2022-2025 melaksanakan Rapat Kerja (Raker) pada Rabu 15 Juni 2022 di Aula Dinas Pendidikan Dayah Aceh.
Selain membahas program kerja, para pengurus ISAD juga membahas rekomendasi terkait dengan suksesi Pj Gubernur Aceh yang sedang menjadi pembicaraan publik Aceh akhir-akhir ini.
Di antara rekomendasi yang dikeluarkan oleh organisasi intelektual dayah di Aceh ini adalah meminta agar Pemerintah Indonesia dapat mengirim Pj Gubernur Aceh yang pro Syariat Islam.
“ISAD meminta agar Pj Gubernur Aceh nantinya adalah sosok yang Pro terhadap Syariat Islam. Sebab kita memahami bahwa Syari’at Islam adalah jalan menuju kebangkitan sehingga bukan saja Syari’at Islam di Aceh tidak boleh gagal, akan tetapi juga harus masuk dalam semua dimensi kehidupan, baik sosial, pendidikan, politik dan pemerintah, hukum dan budaya dan sebagainba, “ ujar Sekjend ISAD, Teuku Zulhairi, Rabu 15 Juni 2022.
Menurut Zulkhairi, Pj Gubernur Aceh penting untuk pro terhadap Syariat Islam di Aceh karena kita melihat Syariat Islam di Aceh sebagai jalan hidup masyarakat Aceh ini harus terus diperkuat.
“Untuk itu Pj Gubernur nantinya mestilah sosok yang dapat memahami posisi Syariat Islam sebagai jalan hidup masyarakat ini,” katanya menambahkan.
Sementara itu, Ketua Umum ISAD Aceh, Tgk Mustafa Husen mengatakan, poin-poin rekomendasi rapat kerja yang dikeluarkan DPP ISAD Aceh ini antara lain yaitu mendorong agar Pemerintah Aceh untuk memperjuangkan perpanjangan dana Otsus Aceh. Selanjutnya ISAD juga mendorong agar Dinas Pendidikan Aceh dalam Penguatan Aqidah Ahlussunnah wal jama’ah bagi siswa-siswi di sekolah.
Selanjutnya, tambah Tgk Mustafa, ISAD juga mendorong Dinas Dayah Aceh dan Kemenag untuk melakukan penguatan Ma’had Aly, serta mendesak dan menyurati Kementerian agama mencabut moratorium Ma’had Aly.
Selanjutnya, ISAD juga meminta Dinas Pendidikan Aceh dan Kemanag agar dalam pelaksanaan testing penerimaan siswa baru dapat dilakukan secara serentak.
Selanjutnya, pihaknya juga meminta agar pemerintah pusat dapat mengutus Pj Gubernur Aceh yang pro terhadap Syariat Islam. Selain itu, ISAD juga mendorong pemerintahan pusat untuk agar mempertahankan kata-kata madrasah dalam Sistem Pendidikan Nasional. ISAD juga mendorong UIN/IAIN/STAIN untuk melaksanakan ujia baca Alquran bagi calon mahasiswa baru.
“ISAD juga mendorong Perguruan Tinggi di Aceh untuk memperkenalkan khazanah keacehan dan ulama bagi mahasiswanya. Juga menyerukan kepada SKPA terkait untuk membuat event-event pariwisata dengan tetap menghormati Syari’at Islam di Aceh. Tidak perlu mengundang artis-artis nasional yang mengumbar aurat di Aceh,” ujar Tgk Mustafa.
Raker ISAD diikuti oleh para pengurus DPP ISAD yang merupakan para sarjana alumni Dayah di Aceh yang kini sudah menyelesaikan kuliah baik di tingkat Sarjana, magister maupun doktoral. Raker ISAD dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Zahrol Fajri.[]
Discussion about this post