MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – CEO PT Trans Continent (Royal Group) Ismail Rasyid resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh periode 2022 – 2027.
“Berkas persyaratan sudah kita lengkapi 100 persen sesuai dengan ketentuan panitia, saat ini kita menunggu verifikasi dan setelah itu kita akan menyetor dana pendaftaran sesuai yang disyaratkan,” kata Ismail Rasyid kepada awak media, Selasa 17 Mei 2022.
Pengusaha kelahiran Matangkuli, Aceh Utara, itu juga mengharapkan dukungan dari semua pihak untuk memimpin Kadin Aceh. “Saya berkomitmen menjadi bagian penting dari semangat dan kerja serius membangun Aceh. Mohon dukungan dan doa dari segenap pihak, agar Langkah dan niat baik kita mendapatkan dukungan semesta,” ujarnya Ismail.
Sebagai pelaku bisnis yang bergerak di bidang multimoda transport dan logistik dan juga berpengalaman di bidang perdagangan internasional, Ismail Rasyid menilai bahwa untuk memajukan Aceh, haruslah ada penghubung antara Aceh dengan dunia investasi besar yang berada di luar negeri.
“Salah satu bukti komitmen itu dengan menggagagas dan sudah mendirikan Pusat Logistik Berikat (PLB) dan Distribution Hub di Gampong Beurandeh, Krueng Raya, Aceh Besar,” sebutnya.
PLB dan Distribution Hub tersebut, kata Ismail, dimaksudkan sebagai titik awal konektivitas Aceh dengan dunia luar.
Sebagai pengusaha, Ismail Rasyid melihat peluang itu akan semakin mudah dilakukan, bila dirinya duduk sebagai Ketua Umum Kadin Aceh.
“Sebagai organisasi saudagar, Kadin merupakan rumah besar yang dapat dipergunakan untuk membantu Aceh di sektor bisnis dalam skala besar,” ucapnya.
Melalui Kadin Aceh, Ismail Rasyid dapat mengajak secara lebih luas pengusaha dari luar datang ke Aceh dan membangun usahanya di sini.
Dengan bisnisnya melalui PT Trans Continent, Ismail Rasyid yakin dapat menghubungkan Aceh dengan dunia luar, tanpa harus menggantungkannya kepada APBA (anggaran pemerintah).
“Trans Continent (Royal Group) lebih dari cukup sebagai jembatan untuk membawa kolega bisnisnya datang ke Aceh, melihat potensi dan kemudian membangun usahanya di Aceh,” pungkasnya.[]
Discussion about this post