MEDIAACEH.CO, Rusia – Pemimpin Chechen, Ramzan Kadyrov, meminta Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan tak memfasilitasi evakuasi pejuang Ukraina yang terjebak di pabrik baja Azovstal, Mariupol.
“Dengan segala hormat kepada pemimpin negara Muslim, saya ingin mengingatkan keapda Anda bahwa rezim Azov merupakan kelompok kriminal bersenjata fasis-Nazi yang terlibat dalam beberapa kekerasan dan pembunuhan dan populasi warga sipil di Donbas,” kata Kadyrov lewat pernyataan Telegram dalam media Rusia Tass, dikutip dari Al-Arabiya.
“Saya meminta Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan: orang-orang Azov adalah pembunuh dan atheis, dan saat ini mereka berusaha tampil di depan Anda sebagai korban agresi Rusia. Jangan biarkan diri Anda tertipu oleh kriminal yang ingin menghindari pengadilan dan hukuman yang pantas,” lanjutnya.
Sebelumnya, juru bicara Erdogan, Ibrahim Kalin, mengatakan bahwa pemerintah Turki telah mengajukan bantuan evakuasi tentara yang terluka di pabrik baja Azovstal, Mariupol, Sabtu (14/5).
Rencananya, tentara Ukraina di Azovstal bakal dievakuasi ke pelabuhan Berdyansk. Selanjutnya, kapal Turki bakal membawa mereka ke Istanbul.
“Jika bisa dilakukan dengan cara itu, kami dengan senang hati melakukannya. Kami siap. Faktanya, kapal kami siap pergi dan membawa tentara yang terluka, dan warga sipil ke Turki,” kata Kalin, dikutip dari Reuters.
“Kapalnya masih berada di Istanbul. Itu siap berlayar, tetapi kami membutuhkan izin dari Rusia dan Ukraina untuk pergi ke Berdyansk dan membawa tentara yang terluka ke Turki.”
Kalin juga mengungkapkan bahwa ia telah menyampaikan ide ini kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dua pekan lalu. Rencana ini masih dalam proses pembicaraan meski ditentang oleh Moskow.
Sementara itu, pihak Ukraina dan Rusia belum berkomentar atas kemungkinan evakuasi ini.
Kadyrov sendiri merupakan salah satu sekutu Presiden Vladimir Putin. Ia menempatkan pasukan Chechen ke Ukraina demi membantu operasi militer Putin.
Sumber: CNN Indonesia
Discussion about this post