MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Surya Paloh menganti pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Aceh, Teuku Taufiqulhadi dan Nahrawi Nurdin (Toke Awi) ditunjuk sebagai ketua dan sekretaris mengantikan Zaini Djalil dan Teuku Banta Syahrizal.
Prosesi pelantikan pimpinan baru Partai NasDem Aceh ini berlangsung secara sederhana di Ruang Fraksi Partai NasDem DPR RI, Jakarta, Senin (16/8/2021) sekitar pukul 13.30 WIB yang dipimpin oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem Ahmad Ali.
Usai dilantik sebagai Ketua DPW Partai NasDem Aceh, Taufiqulhadi langsung menyiapkan gebrakan untuk mempersiapkan diri menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang.
Langkah awal yang dilakukan oleh Taufiqulhadi dan Toke Awi adalah dengan melakukan rapat perdana dengan para pengurus DPW sambil mendengarkan pengarahan DPP Partai NasDem yang dilaksanakan di Banda Aceh pada Sabtu pagi, 21 Agustus 2021.
Taufiqulhadi mengatakan, langkah ini dilakukan dalam rangka memulihkan kepercayaan masyarakat Aceh terhadap NasDem, sehingga kembali menjadi partai yang dibanggakan oleh rakyat Aceh.
Sebelum bertarung pada Pemilu 2024 mendatang, kata Taufiqulhadi, dirinya beserta para pengurus DPW NasDem Aceh lainnya akan melakukan konsolidasi dengan seluruh kader dan pengurus di tingkat kabupaten/kota hingga kecamatan.
“Kami akan segera melakukan konsolidasi organisasi secara menyeluruh sampai di tingkat ranting,” ujar Taufiqulhadi saat konferensi pers di Banda Aceh, Sabtu 21 Agustus 2021.
Mantan anggota DPR RI ini menyakini partainya bisa kembali meningkatkan perolehan suara pasca gagal di Pemilu 2019 silam. Oleh karena itu, dirinya akan melakukan perubahan besar dari tingkat kabupaten/kota, kecamatan hingga tingkat gampong untuk mencapai kemenangan atau target besar di perhelalatan pemilu 2024 mendatang.
“Setelah ini akan dilakukan aktivitas-aktivitas yang berorientasi menuju 2024 yang akan datang dan melakukan konsolidasi hingga ke pengurus tingkat kecamatan,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu Taufiqulhadi, secara singkat juga menceritakan perjalanan Partai NasDem di awal sebelum menjadi partai politik. Dirinya mengatakan, awal Nasional Demokrat adalah sebuah Organisasi Masyarakat (Ormas) hingga selanjutnya menjadi partai politik.
Menurutnya, selama ini banyak yang menyalahi singkatan NasDem. Mereka mengartikannya NasDem adalah partai Nasional Demokrat. Padahal, Nasional Demokrat adalah Ormas, bukan diartikan sebagai partai Nasional Demokrat.
Oleh karena itu, dirinya mengimbau seluruh pengurus dan kader di DPD, DPC, serta ranting agar merubah itu semua.
“Jangan lagi diartikan bahwa NasDem adalah singkatan dari partai Nasional Demokrat. NasDem ya NasDem,” ujarnya.
Selain itu, Taufiqulhadi juga menceritakan pengalamannya ketika Aceh dilanda musibah tsunami tahun 2004 silam. Dirinya selaku Wakil Ketua tim Rescue Media Group sudah berada di Banda Aceh pada hari ketiga usai Aceh dilanda musibah maha dahsyat tersebut.
Pada hari keempat, kata Taufiqulhadi, diringa juga ikut mendampingi Ketua tim Rescue Media Group Sri Sajekti ‘Jeannete’ Sudjunadi di Meulaboh.
Bantah masa transisi
Sebelum Taufiqulhadi dilantik sebagai Ketua Definitif DPW Partai NasDem Aceh, beredar bahwa penunjukkan staf khusus Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional bidang kelembagaan itu hanya untuk mengisi masa transisi pergantian ketua.
Namun, ketika dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Taufiqulhadi menjawab secara normatif. Dirinya mengatakan akan menjalani roda organisasi sesuai perintah dari pimpinan di DPP Partai.
“Jika pihak DPP mengatakan tugas saya di Aceh berakhir, ya saya lepaskan. Namun kalau dilihat secara SK, maka kepengurusan saya akan berakhir pada tahun 2024 mendatang. Semua tergantung sama DPP,” pungkasnya.
Target 10 Kursi DPRA
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPW Partai NasDem Aceh Ramadhana Lubis mengatakan, pihaknya menargetkan empat kursi DPR RI dari dua Daerah Pemilihan (Dapil), 10 Kursi DPRA dari 10 Dapil, dan 100 kursi DPRK.
“Saya pikir itu hal yang realistis karena sebelumnya kami juga pernah meraih dua kursi di DPR RI dan delapan kursi DPRA,” kata Ramadhana.
Untuk memenuhi target tersebut, kata Ramadhana, pihaknya akan membuat beberapa program yang berorientasi menuju 2024.
“Ada beberapa program yang akan kita wujudkan dengan tetap secara internal melakukan koordinasi,” jelasnya.[]
Discussion about this post