MEDIAACEH.CO, Lhokseumawe – Sebuah situs bersejarah selalu memberikan imajinasi tersendiri bagi kita untuk menerka apa saja yang pernah terjadi dan tempat apakah ini pada jaman dulu.
Letak goa itu memang diketinggian 100 meter di atas permukaan laut. Masyarakat lokal mengenalnya dengan sebutan Bukit Goa Jepang. Sedangkan Pemerintah Lhokseumawe menamai obyek wisata ini sebagai Taman Ngieng Jioh (Taman Melihat Jauh).
Jika hendak menuju obyek wisata ini, letaknya persis di jalan lintas nasional Medan-Banda Aceh. Ketika berada di Desa Blang Payang atau Taman Makam Pahlawan Lhokseumawe, silakan berbelok ke kanan. Lalu mendaki bukit kecil itu. Di puncak bukit itulah Goa Jepang berada.
Untuk masuk ke obyek wisata itu, pengunjung harus membeli tiket seharga Rp 5.000. Kecuali jika anda juga menjajal gua, maka siapkan dana untuk tiket khusus. Pun begitu, keberadaan fasilitas pendukung yang diretas oleh Dinas Perhubungan dan Pariwisata (Dishubpar) membuat tempat ini ramah untuk wisata keluarga. Dari puncak bukit ini, arahkanlah pandangan ke seluruh mata angin. Semua menawarkan keindahan tersendiri sembari menikmati semilir angin.
Jika melihat ke selatan, anda bisa melihat rerimbunan pohon sembari menikmati desiran angin. Jika ke utara, anda bisa menyaksikan laut biru Selat Malaka. Sedangkan jika melihat ke barat, anda bisa melihat kilang PT Arun NGL yang tersohor itu. Lengkap dengan kapal tanker LNG yang bersandar.
Goa itu dibangun pada tahun 1942. Benteng terakhir Jepang sebelum Soekarno mendeklarasikan Kemerdekaan RI pada tahun 1945. kerja paksa (Romusha) dengan melibatkan lebih 300 masyarakat Kota Lhokseumawe tersebut membuahkan hasil berupa 17 gua ditambah delapan benteng pertahanan di mulut-mulut gua. Di dalamnya, setiap gua disekat sedemikian rupa sehingga serupa bentuk kamar. Di sanalah, tempat tentara Nippon tinggal sekaligus menjadi benteng pertahanan terhadap serangan pejuang. Kini, menyusuri gua tersebut tak ubahnya melakukan napak tilas dahsyatnya pendudukan Jepang.
Dibagian atas terdapat bangunan-bangunan serupa pondok. Bangunan yang terbuat dari beton itu menyebar mulai puncak hingga lereng bukit untuk pengunjung yang ingin menikmati semilir angin dan panorama lautan luas dari atas bukit, fasilitas kamar mandi, toilet, tempat bersantai dan sarana pendukung lainnya yang desain arsitektur lanskapnya menyerupai sebuah taman tempat bersantai di atas bukit itu.
Nah, jika ingin menikmati keindahan alam lepas dan berwisata sejarah silakan berkunjung ke Goa Jepang Lhokseumawe. Siapkan kamera dan abadikan setiap jengkal keindahannya. [Advertorial]
Tulisan ini merupakan hasil kerjasama mediaaceh.co dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam rangka Sosialisasi/ Promosi Pariwisata Halal Aceh.
Discussion about this post