Selasa, Januari 19, 2021
MEDIAACEH.CO
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Politik
  • Ekonomi
  • Health
  • Sports
  • Hiburan
  • Internasional
  • Kolom
  • Foto
  • Home
  • News
  • Politik
  • Ekonomi
  • Health
  • Sports
  • Hiburan
  • Internasional
  • Kolom
  • Foto
Morning News
Home Internasional

Islam di Swedia, Agama Resmi Kedua yang Kerap Dicurigai

by Redaksi
13/10/2020
in Internasional
3 min read
0

Foto: Breitbart

FacebookTwitterWhatsppLine

MEDIAACEH.CO, Stockholm – Islam telah menjadi agama resmi kedua di Swedia, setelah Kristen. Namun kini di Swedia masih saja Islamofobia terjadi.

Dalam beberapa pekan terakhir, Partai Garis Keras Denmark telah membakar beberapa salinan Alquran untuk memprotes penyebaran Islam dan merayakan kebebasan berbicara.

BacaJuga

Iran Akan Perkaya Uranium Hingga 20 Persen

Trump Sebut Twitter sebagai Ancaman Keamanan Nasional

Bulan Depan, Parlemen Prancis dan UE Dorong Sanksi untuk Turki

Trump Pecat Menteri Pertahanan Mark Esper

Setelah Partai Garis Keras politisi Denmark Rasmus Paludan meluncurkan tur pembakaran Alquran di seluruh Swedia, 15 jamaah Muslim telah menyuarakan keinginan mereka untuk mengubah undang-undang Swedia untuk melarang penghinaan terhadap agama termasuk pembakaran kitab suci.

“Kami tidak ingin di Swedia legal untuk membakar kitab suci seperti Alquran, Alkitab dan kitab suci Yahudi, dan pada saat yang sama harus dilarang untuk mengejek berbagai agama,” kata Imam Hussein Farah Warsame.

Pembakaran Alquran juga telah dikecam banyak politisi Swedia di seluruh spektrum politik, serta Uskup Agung Antje Jackelen.

“Membakar kitab itu biadab. Paling tidak kitab yang dianggap suci oleh banyak orang,memperingatkan bahwa tindakan ini memicu polarisasi antara orang-orang, dan melawan upaya integrasi. Kami mengungkapkan simpati kami yang kuat dengan umat Muslim di negara kami,” para pemimpin Kristen menyimpulkan.

Dua tahun lalu Swedia mengizinkan masjid untuk azan. Kepolisian memberikan izin masjid untuk mengumandangkan azan untuk shalat Jumat. Namun izin ini hanya berlaku selama satu tahun.

“Panggilan untuk shalat ini tidak akan memperkuat integrasi di (kota selatan Vaxjo), tetapi lebih berisiko memisahkan kota lebih jauh,” kata dewan kota Anna Tenje dari kaum Moderat konservatif.

Tetapi Perdana Menteri Sosial Demokrat Swedia Stefan Lofven mengatakan bahwa mengakhiri segregasi sejalan dengan mengatasi pengangguran dan memastikan sekolah dan lingkungan memiliki standar yang tinggi.

Menurut jajak pendapat yang perusahaan riset sosial SIFO dan diterbitkan penyiar swasta TV4 pada Maret, 60 persen responden mengatakan mereka ingin melarang adzan dari masjid-masjid di Swedia.

Polisi mengatakan dalam pernyataannya bahwa masjid di Vaxjo akan diizinkan untuk mengadakan adzan setiap Jumat selama tiga menit dan 45 detik.

Polisi mengatakan volume pengeras suara masjid tidak boleh melebihi tingkat tertentu agar tidak berisiko mengganggu rumah tangga di sekitarnya. Mereka menambahkan keputusan itu didasarkan pada undang-undang ketertiban umum negara dan bukan pada agama

Masjid Vaxjo adalah masjid ketiga di negara itu yang diizinkan untuk mengadakan azan, menyusul satu di pinggiran Stockholm dan satu lagi di tenggara negara itu.

Avdi Islami, juru bicara komunitas Muslim di Vaxjo, mengatakan ribuan Muslim mengunjungi masjid setiap tahun dan menyamakan adzan dengan membunyikan lonceng gereja.

“Kami memiliki masyarakat di mana kami berbeda oleh karena itu lebih baik menganggap perbedaan itu membuat kami lebih kuat,” kata dia.

Diperkirakan ada 800 ribu Muslim berada di Swedia atau sekitar delapan persen dari 10,23 juta penduduk Swedia. Sebagian besar populasi Muslim tinggal di kota-kota besar, dengan lebih dari 60 persen tinggal di tiga wilayah kota besar, Stockholm, Goteborg, dan Malmo.

Populasi Muslim Swedia cukup beragam, dari lebih dari empat puluh negara yang berbeda, dari Turki, Bosnia, dan Iran hingga Pakistan, Arab Saudi dan negara-negara Afrika, Asia, dan Eropa lainnya. Populasi Muslim utama di Swedia adalah populasi Turki.

Pada 1980-an, mereka menjadi mayoritas populasi Muslim di Swedia, tetapi saat ini hanya mencakup sekitar 10 persen dari total populasi Muslim. Namun, penduduk Turki mempertahankan sumber utama pengaruh politik Muslim melalui kelompok lobi yang mapan dan bersatu.

Populasi Iran merupakan subkelompok terbesar kedua dari etnis Muslim yang sebagian besar tiba setelah 1985 sebagai pengungsi. Meskipun banyak anggota populasi ini lebih sekuler, seperenam dari populasi ini dianggap Muslim religius.

Populasi besar lainnya termasuk sejumlah besar warga Irak, banyak di antaranya adalah Kurdi, sisa-sisa perang Iran-Irak dan kebijakan pembersihan etnis Saddam Hussein. Ada juga populasi Lebanon yang cukup besar sedangkan sisanya berasal dari Maroko, Suriah, Tunisia, dan Palestina.

Populasi utama dari Afrika termasuk Somalia, Ethiopia. Dari Balkan, ada sekitar 40 ribu Muslim dari Bosnia, dan sejumlah besar pengungsi dari bekas Yugoslavia selama perang saudara.

Ada enam masjid yang dibangun khusus di Swedia, empat Masjid Muslim Sunni di Stockholm, Malmo, Uppsala dan Vasteras, satu Masjid Syiah di Trollhattan, dan satu masjid Ahmadiyah di Goteborg.

Karena hanya sedikit dari masjid yang dibangun khusus ini, kebanyakan Muslim di Swedia mempraktikkan keyakinan mereka di masjid bawah tanah. Selama Ramadan, masjid di Swedia terbuka untuk umat Islam, tetapi kehadirannya buruk karena cuaca yang melekat di negara itu.

Banyak Muslim malah tinggal di rumah atau menonton TV Arab. Tampaknya penerimaan publik yang terbatas terhadap wanita Muslim yang mengenakan jilbab, meskipun pemerintah tidak membatasi penggunaannya. Namun, negara mengizinkan sekolah untuk mengatur pakaian yang menutupi wajah siswa.[]

Sumber: Republika.co.id

Tags: Agama Resmi di SwediaIslam di SwediaStockholm

Related Posts

Internasional

Iran Akan Perkaya Uranium Hingga 20 Persen

by Redaksi
02/01/2021
0

MEDIAACEH.CO, Teheran - Iran telah mengatakan kepada inspektur nuklir internasional bahwa mereka berencana untuk memperkaya uranium hingga 20% di fasilitas...

Read more

Trump Sebut Twitter sebagai Ancaman Keamanan Nasional

29/11/2020

Bulan Depan, Parlemen Prancis dan UE Dorong Sanksi untuk Turki

27/11/2020

Trump Pecat Menteri Pertahanan Mark Esper

13/11/2020
Next Post

DPRK Banda Aceh Tinjau Bangunan Tak Sesuai IMB di Lamteumen Timur

BNN Aceh Bekuk 2 Pengedar beserta 8,3 Kg Sabu

Discussion about this post

Terbaru

News

Tahsin Bacaan Al-Fatihah, IKAT Aceh Roadshow ke Masjid

by Redaksi
18/01/2021
News

Meskipun Pandemi, 42.213 Pasangan di Aceh Langsungkan Pernikahan Sepanjang 2020

by Redaksi
18/01/2021
News

Percepat Proses Kepangkatan Penghulu, Kemenag Aceh Gelar FGD Penilain DUPAK

by Redaksi
16/01/2021
News

IMPM Gelar Maulid dan Pelantikan Pengurus Periode 2020-2023

by Redaksi
15/01/2021
Politik

Masyarakat Mutiara Raya Sumbang 1000 Sak Semen untuk Pembangunan Asrama

by Redaksi
15/01/2021
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Iklan
PT Aceh Media Kreatif

© 2019 Media Aceh

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Politik
  • Ekonomi
  • Health
  • Sports
  • Hiburan
  • Internasional
  • Kolom
  • Foto

© 2019 Media Aceh

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In