MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Untuk mencegah penyebaran virus Corona Pemerintah Aceh menetapkan kriteria khusus bagi mereka yang melakukan perjalanan dari luar negeri. Mereka yang pulang dari luar negeri akan dipantau oleh petugas kesehatan di puskesmas domisili.
“Selama 14 hari mereka akan dipantau, jika terjadi gejala flu dan demam mereka akan segera ditangani untuk dilakukan perawatan dan dicek untuk dipastikan apakah positif atau negatif corona,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif, dalam rapat pembahasan penanganan virus corona bersama Sekda dan Forkopimda Aceh di Ruang Rapat Potensi Daerah Kantor Gubernur Aceh, Jumat 6 Maret 2020.
Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah mengatakan, kolaborasi semua pihak di Aceh dibutuhkan untuk menanggulangi penyebaran virus corona dan mengendalikan kepanikan masyarakat di Aceh.
“Rapat kita hari ini adalah menyamakan persepsi untuk menangani virus corona ini, sehingga kita satu bahasa,” katanya.
Taqwallah mengatakan, langkah antisipasi penularan Covid-19 terhadap masyarakat Aceh telah dilakukan Pemerintah Aceh sejak pertama kali muncul di Kota Wuhan, China. Saat itu Pemerintah Aceh langsung menjalin komunikasi dengan mahasiswa di sana untuk memastikan kecukupan logistik selama diisolasi serta membangun komunikasi dengan Kemenlu agar mahasiswa Aceh segera dievakuasi.
Kemudian, kata Taqwallah, Pemerintah Aceh sudah mendirikan posko di Dinas Kesehatan Aceh sebelum kasus Covid-19 terjadi di Indonesia. Posko itu kini berfungsi untuk melayani laporan masyarakat jika ada orang yang diduga terinfeksi virus.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan dua rumah sakit rujukan untuk menangani pasien suspek Covid 19, yakni, RSUD Zainoel Abidin di Banda Aceh dan RSUD Cut Mutia di Aceh Utara.
Sekda Aceh meminta, semua pihak di Aceh dan seluruh Dinas di bawah Pemerintah Aceh ikut melakukan upaya pencegahan terhadap Covid-19 sesuai dengan peran dan wewenangnya masing-masing.
Sementara itu, Direktur RSUD Zainoel Abidin, Azharuddin, mengatakan rumah sakit yang ia pimpin itu sudah siap untuk menangani pasien yang diduga tertular Covid 19. Ia mengatakan, sampai saat ini belum ada masyarakat Aceh yang suspek virus corona.
“Pasien yang dirujuk ke Zainoel Abidin karena diduga suspek corona juga sudah dilakukan pemeriksaan di laboratorium dan yang bersangkutan tidak positif,” kata dia.
Selanjutnya, Asisten Operasi Kodam IM Kolonel Inf Wahyu Dili Yudha Irawan mengatakan, pihak TNI telah membentuk satgas anti virus corona. Satgas ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dalam menyikapi penyebaran virus.
“Saya perintahkan kepada TNI yang ada di daerah agar memberi pelajaran singkat tentang corona ini sampai kepada masyarakat, mereka ditugaskan sampai ke sekolah dan kelompok masyarakat,” ujar Wahyu.
Kemudian, Kabid Dokkes Polda Aceh Kombes Pol Wijatmoko mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan satgas di berbagai daerah untuk mendorong masyarakat tidak panik, tapi tetap melakukan upaya pencegahan.
Upaya antispasi Covid- 19 juga dilakukan melalui pintu masuk udara, General Maneger PT Angkasa Pura Bandara Sultan Iskandar Muda, Yos Suwagiono, mengatakan pihaknya terus memperketat pemeriksaan suhu badan penumpang, terutama mereka yang melakukan perjalanan luar negeri. Di sejumlah lokasi Bandara juga sudah dipasang hand sanitizer.
“Sejak 1 Maret lalu, kita juga sudah melakukan pemeriksaan suhu badan seluruh karyawan di Bandara,” kata Yos.[]
Discussion about this post