MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Senator DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi, mengatakan bahwa persoalan Aceh yang masih mengambang di Jakarta merupakan tanggungjawab bersama. Perjuangan tersebut tak bisa dititip pada satu orang.
Hal ini disampaikan Syech Fadhil dalam diskusi 4 pilar kebangsaan yang berlangsung di Café Gampong Gayo, Darussalam, Kota Banda Aceh, Selasa 11 Februari 2020.
Diskusi ini turut dihadiri Budi Azhari M.Pd, dosen UIN Ar-Raniry Banda Aceh, serta puluhan peserta dari berbagai organisasi di Aceh Besar dan Banda Aceh.
“Ada 13 DPR RI asal Aceh. Ada 4 DPD RI. Tapi saya rasa ini belum cukup. Ini memerlukan kerjasama yang baik dengan semua pihak,” kata Syech Fadhil.
Menurut Syech Fadhil, untuk mencapai apa yang inginkan tersebut, diperlukan komitmen, kerjasama serta dukungan yang kuat dari semua pihak. Termasuk dukungan dari tim dan lembaga yang mengantarnya menuju DPD RI di pemilu legislatif di 2019 lalu.
“Dukungan dan kawal saya selama 5 tahun kedepan. Kritik saya jika salah,” ujar mantan ketua IKAT ini lagi.
HM Fadhil Rahmi atau akrab disapa Syech Fadhil, juga mengatakan bahwa orang Aceh merupakan pihak yang paling Pancasilais dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Orang Aceh itu paling pancasilais di Indonesia. Ini kalau mau diakui dan kita sudah khatam soal 4 pilar sebenarnya,” ujar Syech Fadhil.
Syech Fadhil kemudian mengungkit soal proses damai yang sedang berlangsung di Aceh saat ini. Ia juga menjelaskan soal keikhlasan masyarakat Aceh yang menerima damai usai konflik yang panjang.
“Konflik yang panjang dan kemudian berdamai dengan ikhlas. Ini yang menurut saya paling Pancasilais. Keikhlasan ini yang seharusnya tak perlu dipertanyakan lagi,” ujar mantan ketua alumni Timur Tengah-Aceh ini lagi.
Tapi, kata Syech Fadhil, yang perlu dilakukan saat ini adalah berjuang bersama-sama untuk mencapai apa yang sudah disepakati.
Syech Fadhil berharap semua yang hadir untuk berjuang bersama-sama terkait apa yang seharusnya menjadi milik Aceh saat ini.
Discussion about this post