MEDIAACEH.CO, Nunukan – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjajal jalan perbatasan trans-Kalimantan dengan motor customnya. Jalanan tersebut berada di perbatasan Indonesia-Malaysia yang terletak di Kecamatan Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis 19 Desember 2019.
Dari Bandara Yuvai Semaring, Jokowi langsung mengendarai Kawasaki W175 yang telah dimodifikasi beraliran tracker tersebut. Para menteri di Kabinet Indonesia Maju pun ikut menggendarai motor dalam mendampingi Jokowi tersebut.
Mereka yakni Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Sementara,
Moda sepeda motor sengaja dipilih oleh Presiden Jokowi untuk menjajal jalan perbatasan karena menurutnya sensasinya akan lain jika ia menggunakan mobil. Sepeda motor berwarna hijau tersebut digunakan Presiden menjajal jalan sejauh kurang lebih 11 kilometer.
“Ya bisa merasakan betul kalau pakai kendaraan (motor). Kalau pakai mobil ya rasanya akan beda,” kata dia.
Ia pun mengaku puas setelah menjajal jalan perbatasan tersebut. Menurutnya, perkembangan pembangunan jalan tersebut sudah sangat baik dan kini tinggal tahap penyelesaian.
“Tinggal penyelesaian-penyelesaian. Ini sudah pengerasan, tadi ada yang masih tanah akan segera pengerasan, aspal masuk, sudah, mulus semuanya,” ucapnya.
Hingga saat ini, jalan perbatasan yang telah selesai dibangun mencapai 966 kilometer. Presiden menyampaikan bahwa pemerintah akan terus menyelesaikan pembangunan jalan perbatasan Indonesia dengan negeri jiran.
“Ini adalah garis batas antara Indonesia dan Malaysia. Nunukan, dan di sebelah sana Sarawak. Kita harapkan nanti jalan-jalan yang sedang kita kerjakan ini akan segera kita selesaikan,” ujarnya.
Kepala Negara lalu kembali menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur jalan sebagai penghubung antarwilayah. Dengan dibangunnya akses konektivitas, lanjutnya, perekonomian di daerah tersebut bisa meningkat.
“Inilah pentingnya infrastruktur menghubungkan antara kabupaten dengan kabupaten sehingga ekonomi akan bisa berjalan karena ada mobilitas orang, mobilitas barang, mobilitas komoditas,” jelasnya.
Untuk itulah Presiden menjelaskan alasan pemerintah akan terus membangun infrastruktur meskipun fokus konsentrasi kerja pemerintah lima tahun ke depan adalah pembangunan sumber daya manusia.
“Fokus konsentrasi kita ada di pembangunan kualitas sumber daya manusia, tetapi pembangunan infrastruktur tetap dilanjutkan karena memang banyak yang belum selesai. Terutama untuk jalan-jalan di wilayah-wilayah perbatasan. Tapi sudah hampir selesai kok, sudah 966 kilometer,” paparnya.
Setelah membangun jalan sebagai infrastruktur dasar, kata Presiden, maka akan mudah untuk membangun infrastruktur yang lainnya seperti sekolah atau puskesmas. Dengan adanya jalan tersebut, masyarakat juga akan memiliki akses ke tempat-tempat lain.
“Kita beri contoh, misalnya ini di paling timur di Nduga. Orang sakit mau ke pusat kesehatan atau ke rumah sakit bisa 4 hari. Bagaimana kalau enggak dibangun infrastruktur itu?” katanya.
Turut mendampingi Presiden saat menjajal jalan perbatasan, yaitu Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, dan Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie.[] (Sumber: Okezone.com)
Discussion about this post