MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengatakan ulama sebagai panutan masyarakat Aceh memiliki peran penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang mitigasi kebencanaan. Menurutnya, kesadaran tersebut sangat penting untuk mengurangi dan mengantisipasi dampak dari risiko bencana.
Hal tersebut disampaikan oleh Plt Gubernur saat menjadi pembicara pada acara Muzakarah Kebencanaan Cendikiawan Muslim I yang digelar oleh Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), di Hotel Hermes Palace, Rabu 18 Desember 2019.
Nova mengatakan, penanggulangan bencana bukanlah persoalan teknis saja, tapi juga berkaitan erat dengan ketenangan jiwa serta butuh koordinasi antar pihak. Ulama, kata dia, dapat berperan pada dua ranah tersebut.
“Ulama harus bisa tampil sebagai motor untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknis penanggulangan bencana dan juga berperan menguatkan hati masyarakat kita agar tidak paranoid atau hidup dalam ketakutan. Sebarkan semangat kedamaian serta ketenangan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari,”ujar Nova.
Plt Gubernur mengatakan, ulama Aceh juga memiliki andil besar dalam rehab dan rekonstruksi Aceh pasca tsunami 2004 silam. Ia mengatakan dengan peran tokoh agama, masyarakat begitu tabah menghadapi bencana yang menimpanya saat itu. Bahkan, lanjut dia, negara lain mengapresiasi kuatnya masyarakat Aceh untuk kembali berbenah dan membangun daerahnya.
“Selain itu, momentum 15 tahun tsunami ini juga menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk menambah wawasan kesiagaan, desain dan skema terkait kesiapan kita menghadapi kebencanaan,” ujarnya.
“Saya tidak dapat berpikir bila bencana sedahsyat tsunami ini terjadi di wilayah yang mayoritas non muslim, apakah mereka akan sekuat masyarakat Aceh?,”kata Nova.
Nova juga meminta, agar ulama Aceh dapat ikut bergabung dengan komunitas-komunitas masyarakat peduli bencana. Melalui wadah tersebut, kata dia, sosialisasi tentang program mitigasi bencana akan lebih mudah tersalurkan dalam masyarakat.
“Pemerintah Aceh sangat senang sekali apabila ulama dan perguruan tinggi ikut berpikir dan berwacana agar menghasilkan gagasan untuk mengurangi dampak risiko bencana. Bencana alam harus dihadapi secara bersama, koordinasi menjadi hal sangat penting dalam menghadapi bencana,” ujar Nova.
Kegiatan Muzakarah kebencanaan tersebut juga menghadirkan pembicara dari unsur ulama, yaitu Prof Yusni Sabi dari UIN Ar-Raniry dan Tengku H. Faisal Ali dari Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh. Sementara Rektor Unsyiah Samsul Rizal, hadir sebagai pembicara dari akademisi.
Discussion about this post