MEDIAACEH.CO, Banda Aceh — Kejuaraan Shorinji Kempo Antar Kabupaten/Kota Pemerintah Aceh 2019 resmi dibuka. Upacara pembukaan dihadiri oleh Wakapolda Aceh, Brigjen Pol Supriyanto Tarah, di Gelanggang Mahasiswa Universitas Unsyiah Kuala Banda Aceh, Kamis, (28/11/ 2019).
Kejurnas kali ini diikuti oleh 19 kontingen dari kabupaten/kota se-Indonesia, yakni Batam, Binjai, Deli Serdang, Jakarta Utara, Kota Metro, Langkat, Medan, Solok, Tanjung Balai, Aceh Besar, Aceh Tengah, Aceh Tamiang, Bireuen, Lhokseumawe, Pidie, Kota Banda Aceh, Pidie Jaya, Simeuleu, dan PPLP Aceh. Peserta didominasi oleh kontingen dari Sumatera.
Pada kejurnas kali ini, dipertandingkan beberapa kelas. Diantaranya, untuk kelas remaja putra Randori dari kelas 55, kelas 60 dan kelas 65 kg. Dari 189 atlet, dirincikan 135 laki-laki dan 54 perempuan.
Untuk remaja putri, Randori kelas 50 kg, kelas 55 dan kelas 60 kg. Disamping itu juga dipertandingkan nomor embu pasangan kyu kenshi putra dan embu beregu putra. Dan beberapa kelas lainnya.
Dalam sambutannya, Sensei Garuda selaku Perwakilan dari PB Perkemi menyampaikan, bahwa menjunjung tinggi sportivitas merupakan kunci dalam setiap pertandingan.
Ia juga menyampaikan bahwa kejurnas kali ini merupakan langkah awal untuk menuju kejuaraan-kejuaraan nasional lainnya, bahkan Internasional.
“Setelah Aceh saya ke Merauke, bayangkan Shorinji Kempo ini menyatukan bangsa dari Sabang sampai Merauke. Junjung tinggi sportivitas, maju bersama,” ujarnya.
Wakapolda Aceh dalam sambutannya menyampaikan rasa bangganya atas terselenggaranya Kejurnas Shorinji Kempo antar kabupaten/kota di Aceh.
Wakapolda yang juga kenshi tahun 70-an itu mengakui bahwa kempo adalah beladiri yang paling baik dibandingkan beladiri lainnya.

“Saya pegang kuat Bushido, jadi saya hanya takut sama Tuhan selain itu saya berani karena kempo. Pelatih saya dulu Sempai Wartoyo, merinding saya kalau sudah mendengar kata kempo,” ujar Brigjen Pol Supriyanto Tarah.
Selain itu, dalam kesempatan ini Wakapolda Aceh juga menyampaikan bahwa tahun depan akan ada kejuaraan nasional kempo lainnya yang akan diadakan di Jakarta, yakni Piala Kapolri pada Juni 2020.
Kejurnas Kempo di Aceh ini yang sudah yang kedua kalinya. Diharapkan, dapat melahirkan atlet-atlet kempo yang dapat mendulang medali di ajang seperti Porwil hingga PON nantinya.
Ketua Perkemi Aceh, Islahuddin dalam sambutannya pada pembukaan Kejurnas menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Aceh yang terus memberikan dukungan penuh.
“Kempo telah dikembangkan menjadi olahraga prioritas. Tentu kami tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Dua emas (di Porwil) dua tiket ke PON. Kita sendang mengupayakan dua kuota sisa (ke PON), untuk peraih mendali perak di (Porwil) Bengkulu,” jelasnya.
Sementara Kadispora Aceh yang diwakili oleh Kasi Pembinaan Olahraga Prestasi (POP) Muksalmina mengatakan kejuaaraan Shorinji Kempo yang diselenggarakan tersebut merupakan salah satu implementasi dari pada pogram Aceh Teuga yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi olahraga kempo di Aceh maupun di Sumatera.
Selain itu, kata dia Pemerintah Aceh komit terhadap kesiapan Aceh sebagai tuan rumah Porwil tahun 2023 dan Aceh tuan rumah PON tahun 2024. “Hal itu dengan dibuktikan setiap event yang dilaksanakan itu memiliki bobot yang luar biasa terhadap prestasi atlet Aceh,”
Perwakilan KONI Aceh, T Rayuan Sukma angkat topi atas apa yang telah dipersembahkan atlet kempo Aceh di ajang bergengsi. Atlet Kempo Aceh berhasil meraih mendali di ajang PON, baik yang diselenggarakan di Riau maupun Jawa Barat. Sementara itu, perwakilan Dispora Aceh, Muksalmina mengatakan pihaknya akan terus menyokong perkembangan kempo di Aceh.
“Tahun depan akan kita kembangkan lagi, kalau bisa semua daerah Kempo kita undang. Sebab kita menyongsong Porwil (tuan rumah). Kepada wasit kami berpesan, kami menginginkan benar-benar sportif. Tidak ada anak emas, anak kandung. Baik Aceh ataupun daerah lainnya, kita benar-benar ingin fair,” terangnya.
Discussion about this post