MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Universitas Syiah Kuala masuk dalam 20 perguruan tinggi terbaik nasional dalam pemeringkatan perguruan tinggi berbasis kinerja penelitian tahun 2016-2018 oleh Kementerian Riset Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Pemeringkatan ini diumumkan oleh Menristek, Bambang Brodjonegoro, di Gedung BPPT II, Jakarta Pusat, Selasa, 19 November 2019.
Dalam penjelasannya, ia mengatakan penilaian kinerja penelitian ini berdasarkan data yang dikumpulkan oleh masing-masing perguruan tinggi di Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Simlitabmas). Komponen yang dievaluasi meliputi sumber daya penelitian, manajemen penelitian, iuran atau output, dan revenue generating. Hasil penilaian ini nantinya, akan berdampak pada kuota anggaran hingga pengelolaan dana penelitian.
Pada tahun ini lanjutnya, tercatat 1.977 perguruan tinggi yang ikut serta. Jumlah ini meningkat dari periode 2013-2015 yang hanya 1.447 perguruan tinggi. Berdasarkan analisis data yang telah diverifikasi, terdapat 47 perguruan tinggi yang masuk dalam kelompok mandiri, 146 kelompok utama, 479 kelompok madya, dan 1.305 kelompok binaan. Dalam pemeringkatan itu, Unsyiah masuk ke dalam perguruan tinggi klaster mandiri bersama perguruan tinggi ternama lainnya di Indonesia.
Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. mengatakan prestasi ini semakin menguatkan Unsyiah untuk menjadi perguruan tinggi berbasis penelitian dan pengembangan. Ini sesuai dengan perkembangan kompetisi global yang bukan lagi menuntut persaingan sumber daya alam, tetapi persaingan yang berbasis penguasaan pengetahuan dan karya intelektual.
“Unsyiah terus bertransformasi bukan hanya menjadi perguruan tinggi berbasis pengajaran, tetapi juga berbasis penelitian dan pengembangan, sehingga lebih berdampak kepada masyarakat,” ujar Samsul Rizal dalam siaran pers yang diterima mediaaceh.co, Rabu 20 November 2019.
Menurutnya, transformasi ini akan melahirkan ide dan solusi kreatif yang sesuai dengan dinamika persoalan yang berkembang di tengah masyarakat. Bahkan, penguatan ini telah masuk dalam renstra (rencana strategis) Unsyiah untuk lima tahun ke depan.
“Setiap awal tahun anggaran, Unsyiah juga melakukan call for proposal kepada seluruh tenaga peneliti dan pengabdi di kampus,” katanya.
Selama ini lanjutnya, sumber pendanaan dan pembiayaan pengabdian Unsyiah berasal dari banyak sumber, seperti dana internal perguruan tinggi, dana pemerintah, kerja sama dengan berbagai pihak baik dalam dan luar negeri, dan juga dana dari masyarakat. Topik penelitian yang diusung juga selalu memperhatikan isu global, nasional, dan juga kebutuhan yang berkembang di wilayah Aceh.
Rektor berharap hasil penelitian yang dilakukan Unsyiah, dapat memecahkan permasalahan di tengah masyarakat, sehingga mempercepat proses pembangunan.[]
Discussion about this post