MEDIAACEH.CO, Jakarta – Seperti penyakit kronik pada umumnya, penyakit ginjal pada stadium awal juga sulit untuk dikenali gejalanya. Hingga pada akhirnya, penanganan yang tepat telat didapat.
Untuk menghindari keterlambatan penanganan tersebut, tentu deteksi dini menjadi solusinya. Tetapi, dr. Tunggul D Situmorang, Sp. PD-KGH, mengatakan, urin juga bisa menjadi tanda awal yang perlu diwaspadai.
“Adanya protein di urin (proteinuria), merupakan tanda awal dan utama adanya kerusakan ginjal,” katanya kepada AkuratHealth, saat Workshop Gerakan Peduli Hipertensi dari Bayer Indonesia, di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 14 November 2019.
Protein di urin bisa menjadi suatu petanda gangguan ginjal karena saat darah melewati ginjal yang sehat, ginjal dapat menyaring produk limbah dan meninggalkan hal-hal yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti albumin dan protein.
Kebanyakan protein terlalu besar untuk melewati filter ginjal ke dalam urin. Nah, protein dari darah dapat bocor ke dalam urin ketika filter dari ginjal, yang disebut glomeruli, rusak.
Pertanyaannya, bagaimana cara membedakan urin ada kandungan proteinnya atau tidak?
Dokter Tunggul mengatakan, adanya protein di urin bisa terterlihat dari keruh dan berbusanya urin yang keluar. Tapi, ketika memiliki urin berbusa, hasilnya masih “kemungkinan besar” ada gangguan ginjal. Untuk memastikannya, dokter Tunggul memang menghimbau untuk urin tetap diperiksa di laboratorium.
“Bukan kalau berbusa itu pasti protein, belum tentu. Berbusa disini maksudnya bukan baru kencing di lihat ada busanya, itu jelas pasti semua orang akan berbusa kalau di muncratin gitu. Yang dimaksud berbusa itu kalau sudah dibiarkan untuk beberapa saat tetap berbuih,ada busanya. Jika sudah seperti itu, segera coba periksakan untuk memastikan,” katanya.[] (Akurat.co)
Discussion about this post