MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Angka amputasi pada korban bencana yang memiliki riwayat penyakit diabetes atau kencing manis bisa menurun jika dalam penanganannya dilakukan secara berhati-hati dan teliti.
Hal itu dikatakan oleh Direktur RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh Dr dr Azharuddin SpOT-(K) Spine FICS di sela–sela pertemuan ilmiah Asosiasi Perawat Luka Indonesia atau Indonesia Wound Care Clinician Association (InWCCA) di Banda Aceh, Jumat 08 November 2019.
Baca juga: InWCCA Latih Perawat se–Indonesia Penanganan Luka Saat Bencana
“Jika dulu ada korban luka akibat bencana yang memiliki penyakit kencing manis maka harus diamputasi. Namun sekarang sudah mampu ditanggani dengan teliti, maka penderita diabetes atau kencing manis yang terkena bencana tidak harus diamputasi. Sehingga angka amputasi itu menjadi menurun,” sebutnya.
Azharuddin mengatakan, pertemuan ilmiah yang dilakukan oleh Indonesia Wound Care Clinician Association merupakan inovasi dalam melakukan perawatan luka yang relatif rumit, tetapi dengan teknologi sekarang, obat-obatan segala macam, sehingga perawatan luka lebih mudah dan hasilnya juga aka nmenjadi lebih bagus.
“Di indonesia saat ini sudah ada 17 ribu perawat yang handal, kalau ada bencana di manapun di Indonesia mereka siap bergerak. Mereka bisa melihat kebutuhan dan bantuan apa yang bisa dikirim. Filosopi mereka adalah luka itu bisa dirawat dengan baik dan mengahsilkan hasil yang baik,” katanya.[]
Discussion about this post