MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Prof Fachry Ali MA, pemerhati pesantren, mengatakan dayah adalah tempat konsentrasi kaum inteligensia, banyak gagasan-gagasan politik lahir dari dayah yang diciptakan oleh ulama dayah.
“Semua sistem kehidupan ini diajarkan di dayah. Dayah adalah tempat merumuskan eskatologi islam, apa yang direproduksi di dayah adalah tentang halal dan haram,” kata putra asli Aceh ini dalam dalam seminar hari santri, Sabtu 19 Oktober 2019 di Hotel Oasis Banda Aceh.
Di Aceh, kata Fachry, pada masa kesultanan, peranan dayah sangat dominan, menjadi penasehat para sultan dalam mengambil setiap kebijakan, jadi politik dari dunia dayah itu bukan hal yang tabu, bisa menjadi kekuatan ketika berkoalisi juga sebuah kekuatan jika beroposisi dengan pemerintah.
“Pada zaman dulu dayah memiliki Kekuatan yang independen secara politik dan ekonomi, semua fasilitas dibangun sendiri, untuk itu saya punya kesimpulan masa depan dayah sangat tergantung dari mempertahankan independensinya,” ujarnya.
Discussion about this post