MEDIAACEH.CO, Abdya – Bupati Aceh Barat Daya, Akmal Ibrahim, meluapkan unek-uneknya saat menjadi pemateri dalam acara temu ramah dengan Sekjen pusat Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI), Yuliana Wahid, di Caffe Lauser, Blangpidie, Sabtu 19 Oktober 2019 pagi.
Bupati Akmal mengaku tidak habis pikir dengan jalan pikiran sejumlah kalangan masyarakat di kabupaten yang dipimpinnya itu. Ini menyangkut dengan ketika program besar yang sedang di gagas untuk menciptakan banyak lapangan kerja bagi para sarjana dan masyarakat pada umumnya, malah ada yang tidak mendukung dan itu masyarakat Abdya sendiri.
“Parahnya lagi, malah banyak yang berfikir negatif, ada yang berfikir nanti yang akan menikmati hanya bupati dan kroni-kroninya saja. Ini kan aneh, ini pemikiran yang sangat dangkal dan bodoh,” ungkap Akmal.
Akmal mencontohkan sebuah program besar yang digagasnya kala priode pertama dia menjabat sebagai bupati. Program ini ialah pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kecamatan Babahrot, yang terhenti pembangunannya akibat penolakan dari sejumlah elemen masyarakat kala itu.
“Padahal, jika PKS itu berhasil tentu masyarakat juga yang akan diuntungkan dari berbagai sektor, baik terbuka lapangan kerja maupun tentang kepastian harga TBS sawit. Kini siapa yang dirugikan?, kita juga, makanya ayo cerdas berfikir,” ungkap Akmal.
Sekarang Pemerintah Abdya sedang gigih memperjuangkan Surin Industri Smart City Aceh Barat Daya atau disingkat dengan sebutan SISCA. Ini sebuah peluang besar bagi masyarakat, lewat SISCA peluang pekerjaan terbuka lebar. SISCA juga dapat mendongrkak ekonomi masyarakat.
Kegigihan itu juga disokong oleh, potensi yang dimiliki Kabupaten Abdya lebih unggul sebagai Kawasan Ekonomi Khusus di pantai Barat Selatan atau lebih memenuhi karakter kawasan KEK, apalagi Abdya sudah jauh-jauh hari mempersiapkan segala sesuatu, baik dokumen maupun tanah seluas 7 ratus hektar lebih.
“Namun kembali lagi, KEK saat ini masih sebatas usulan. Jadi tugas kita sekarang berdoa seraya menyiapkan berbagai kebutuhan. Semoga harapan kita dapat terwujud, untuk itu mari berpegang tangan untuk satu tujuan bersama,” tutup Akmal.
Dukungan nyata lahirnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Barsela di Abdya dipertontonkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Abdya, Al-Amin, pada sesi tanya jawab dalam acara itu.
Secara tegas, Al-Amin menyatakan mendukung penuh lahirnya KEK Barsela. Al-Amin dalam kesempatan itu meminta maaf kepada bupati lantaran tidak berkoordinasi terlebih dahulu bahwa Hanura mendukung KEK lahir di kabupaten itu.
“Saya meminta maaf pak, karena kami tidak memberitahukan dulu, kalau kami mendukung penuh KEK,” kata Al-Amin.
Dia mengatakan, walau dalam Pilkada lalu partainya mendukung calon lain, namun sudah menjadi aturan bahwa sebuah partai harus mendukung program pemerintah jika program itu untuk kesejahteraan masyarakat, begitu juga sebaliknya.
“Dalam Pilkada Hanura memang tidak sejalan, tapi jika program pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat, maka kami mendukung penuh,” tegas Al-Amin.
Sementara Sekjen ISMI pusat, Juliana Wahid, mengaku ISMI bersikap profesional dan pihaknya optimis serta fokus agar KEK dapat terwujud.”Kami komit tetap netral. Insyaallah kita supor KEK. Tim perumus ISMI segera mempersiapkan hasil tinjauannya dan mempresentasikan kepada ISMI pusat untuk kemudian dibahas dengan Presiden,” singkatnya.
Discussion about this post