MEDIAACEH CO, Banda Aceh– Tiga nelayan Aceh dikabarkan ditahan otoritas India karena memasuki batas teritorial negara Anak Benua itu sekira dua pekan yang lalu.
Informasi ini diterima dari Anggota DPR Aceh Dapil Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, Jumat 11 Oktober 2019 setelah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk India di New Delhi.
Ketiga nelayan tersebut berasal dari Aceh Timur namun sudah menetap di Banda Aceh.
Adapun identitas ketiga nelayan tersebut yakni, Munazir (33 tahun) sebagai pawang warga Sungo Raya, Aceh Timur, Kaha (33 tahun) sebagai anak buah kapal, warga Sungo Raya dan Man (20) sebagai ABK berasal dari Peureulak, Aceh Timur.
Iskandar menjelaskan, pawang dan ABK pergi melaut untuk mencari tuna di sekitar perairan Ule Lheu dan Pulo Aceh pada 17 September lalu. Mereka menumpangi kapal Athiya 02 melalui Ulee Lheu.
Namun hingga hari ini para nelayan tersebut tidak kunjung kembali.
“Tadi malam setelah saya WA langsung ke staf KBRI India kita mendapat laporan bahwa KBRI menginformasikan satu kapal penangkap ikan Indonesia ditangkap oleh coast guard Andaman,” ujar Al Farlaky.
Iskandar mengatakan, diduga kuat kapal dan nelayan yang ditahan merupakan pawang Munazir dan anak buahnya. Diduga kuat mereka tanpa sengaja telah memasuki perairan India.
“Mereka sudah diserahkan ke polisi. Saat ini posisinya sudah berada di penjara,” ujar Al-Farlaky.
Politisi Partai Aceh itu mengatakan, pihaknya meminta KBRI India untuk segera bertemu dengan ketiga nelayan asal Aceh itu untuk memastikan kondisi mereka.
“Ini sedang ditangani oleh protokol dan konsuler KBRI India di New Delhi. Kita meminta agar staf KBRI di sana dapat bertemu dengan ketiga nelayan kita ini. Dan dugaan kuat memang mereka,” ujarnya.
Sebelumnya, diberitakan, Sekretaris Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek menerima informasi, pada hari keempat para nelayan tersebut bertemu dengan nelayan lainnya di sekitar perairan Pulo Aceh. Saat itu diketahui kondisi mereka baik- baik saja.
“Salah seorang awak kapal langga tersebut yang juga teman dari nakhoda KM Athiya menceritakan bahwa pada saat bertemu kapal tersebut beserta 3 ABK nya dalam keadaan baik saja dan menurut keterangan mereka sudah mendapatkan 4 ekor ikan tuna yang besar,” ujar Miftach pada 5 Oktober lalu.
Sementara itu, keesokan harinya, di Aceh sedang terjadi kabut asap. Saat itu pula para nelayan tersebut tidak bisa dihubungi baik melalui radio maupun telepon genggam.
“Kami curiga mereka pada saat hari kelima melaut tersesat dan masuk ke wilayah perairan negara India atau Thailand dan mereka ditangkap oleh Angkatan Laut India atau Thailand,” ujarnya.
Discussion about this post