Kamis, November 13, 2025
MEDIAACEH.CO
  • News
  • Headline
  • Sports
  • Politik
  • Ekonomi
  • Internasional
  • Health
  • Hiburan
  • Kolom
No Result
View All Result
  • News
  • Headline
  • Sports
  • Politik
  • Ekonomi
  • Internasional
  • Health
  • Hiburan
  • Kolom
No Result
View All Result
MEDIAACEH.CO
Home News

Aceh International Percussion, dari Melihat Pabrik hingga Panggung Rapai

by Redaksi
11 Oktober 2019
in News
Reading Time: 2 mins read
Aceh International Percussion, dari Melihat Pabrik hingga Panggung Rapai
FacebookTwitterWhatsppLine

MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Ada yang unik pada event Aceh International Percussion (AIPER) tahun 2019. Perhelatan yang digelar Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) ini menghadirkan pabrik rapai. Tujuannya, mengedukasi pengunjung dan memberikan pengalaman estetis yang diperoleh peserta dengan membuat langsung sebuah rapai sebagai alat perkusi Aceh.

Selain itu, peserta workshop pembuatan rapai juga dibekali pemahaman seputar alat pukul khas Aceh itu yang sarat akan nilai sejarah dan filosofi keacehannya.

AIPER ini diselenggarakan di Stadion Cot Gapu, Bireuen, pada 12-15 Oktober 2019. Rencananya, kegiatan ini dibuka oleh Plt Gubernur Aceh. Beragam pertunjukan akan dihadirkan pada prosesi pembukaan. Seperti, pertunjukan massal Rapai Pulot Ghrimpeng berkolaborasi dengan Rapai Pasee yang dibawakan oleh sanggar-sanggar seni di bawah asuhan Dewan Kesenian Aceh (DKA) Kabupaten Bireuen. Performance ini bertujuan mengangkat khasanah perkusi asal Bireuen yang terkenal, yaitu Rapai Pulot Grimpheng.

Tidak sebatas itu, pada malam pembukaan, pengunjung akan dimanjakan dengan konsep pembukaan berbentuk pertunjukan dengan mengolaborasikan lighting show & motion graphics visual.

Kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini juga akan diramaikan dengan penampilan dari dua Negara. Kedua Negara dimaksud yakni India yang akan menampilkan perkusi khasnya menyerupai gendang bersama alat petik lain. Sedangkan utusan China, akan menampilkan Barongsai dengan alat pukul khas. Selain itu, terdapat enam utusan provinsi lain ikut ambil bagian. Keenam grup dimaksud yakni Papua, Makassar, Riau, Bengkulu, dan Sumatera Utara yang menurunkan dua grup kesenian. Seluruh utusan provinsi akan menampilkan sajian perkusi terbaik dari daerahnya masing-masing, seperti Gondang Sembilan dan sebagainya.

“Kami harapkan, sajian-sajian yang ditampilkan pada panggung Aceh International Percussion ini, bisa menghibur dan menambah daya tarik wisatawan berkunjung ke Aceh dan konsep acara Aceh International Percussion di Bireuen akan menggagas konsep pertunjukan Syariah,” ujar Suburhan, Kabid Seni dan Bahasa Disbudpar Aceh.

Acara yang didukung penuh pemerintah Kabupaten Bireuen merumuskan tema “Perkusi; Meretas Sekat Tradisi Dunia. Ada empat yang dirangkum pada AIPER ini. Program dimaksud berupa International and Nusantara Percussion Art Performance, Appreciation of Arts & Urban Stage, Percussion Art Carnival, Workshop Pembuatan Rapai, Bazar Wisata and Kuliner. Khusus di panggung International and Nusantara Percussion Art Performance, pada malam penutupan akan dimeriahkan dengan penampilan Sabyan Gambus.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin, mengharapkan dengan terselenggaranya event ini, bisa menarik wisatawan lokal dan mancanegara untuk datang ke Aceh. Tujuannya, mempromosikan Aceh khususnya alat musik perkusi rapai kepada dunia.

“Rapai merupakan instrument perkusi khas Aceh memiliki nilai tinggi. Namun, butuh usaha untuk mengenalkannya ke pasar dunia. Selain itu, dengan mengapresiasi kesenian, khususnya perkusi modern dan tradisional Aceh, akan menjadi salah satu cara menghilangkan sekat pemisah yang menjadikan kesan kuno pada tradisi. Masing-masing memiliki kelebihan dan nilai sendiri. Dan, rapai, layak menjadi salah satu instrument perkusi dunia,” jelas Jamaluddin.

Sasaran dilaksanakan program ini agar memantik antusias masyarakat Aceh menggalakkan kembali seni dan budaya daerah. Selain itu, memicu semangat kawula muda dan masyarakat umum lebih mengenal serta belajar mengenai kesenian musik tradisional yang berhubungan dengan perkusi modern atau tradisional.

“Sasaran lainnya yakni menyuguhkan penampilan kolaborasi perkusi modern dan tradisional mengandalkan gemuruhnya suara perkusi serta menggali minat, potensi, dan kreativitas pecinta musik perkusi Aceh. Kami memohon dukungan seluruh masyarakat untuk menyukseskan kegiatan ini,” pungkas Jamaluddin.[]

Tags: Appreciation of Arts & Urban StageDisbudpar AcehInternational and Nusantara Percussion Art PerformancePercussion Art Carnival
Previous Post

Residivis Narkoba Ditembak, 155 Paket Sabu dan 96 Paket Ganja Diamankan

Next Post

Majelis Tinggi Wali Nanggroe Tetapkan Enam Reusam

JanganLewatkan!

Pelajar Diminta Perkuat Diplomasi Budaya Indonesia di Dunia

Pelajar Diminta Perkuat Diplomasi Budaya Indonesia di Dunia

by Redaksi
10 November 2025
0

MEDIAACEH.CO, Palembang - Kekuatan media massa dalam diplomasi kontemporer sebagai medan pertempuran narasi. Kaum pelajar tidak boleh membiarkan narasi Indonesia...

Jufrizal: Elemen Jurnalisme harus Menjadi Kompas Etika Profesi

Jufrizal: Elemen Jurnalisme harus Menjadi Kompas Etika Profesi

by Redaksi
8 November 2025
0

MEDIAACEH.CO, Palembang - Tanpa memahami prinsip dasar elemen jurnalisme tentang kebenaran, disiplin verifikasi, indepedensi, serta loyalitas kepada publik akan berdampak...

Duta Besar Kanada Temui Wali Nanggroe

Duta Besar Kanada Temui Wali Nanggroe

by Redaksi
5 November 2025
0

MEDIAACEH.CO, Banda Aceh - Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Jess Dutton, melakukan pertemuan dengan Wali Nanggroe Aceh, Tgk. Malik Mahmud...

Next Post
Majelis Tinggi Wali Nanggroe Tetapkan Enam Reusam

Majelis Tinggi Wali Nanggroe Tetapkan Enam Reusam

Uganda Akan Berikan Hukuman Mati Bagi Pelaku LGBT

Uganda Akan Berikan Hukuman Mati Bagi Pelaku LGBT

Discussion about this post

BeritaTerbaru

Pelajar Diminta Perkuat Diplomasi Budaya Indonesia di Dunia

Pelajar Diminta Perkuat Diplomasi Budaya Indonesia di Dunia

10 November 2025
Iwan Wahfar Terpilih Aklamasi Pimpin Pengprov Woodball Aceh 2025-2029

Iwan Wahfar Terpilih Aklamasi Pimpin Pengprov Woodball Aceh 2025-2029

9 November 2025
Jufrizal: Elemen Jurnalisme harus Menjadi Kompas Etika Profesi

Jufrizal: Elemen Jurnalisme harus Menjadi Kompas Etika Profesi

8 November 2025
KONI Aceh Gelar Rapat Pleno Perdana Kepengurusan 2025-2029

KONI Aceh Gelar Rapat Pleno Perdana Kepengurusan 2025-2029

6 November 2025
Ecoprint Sabang: Karya Perempuan yang Tumbuh dari Pandemi menjadi Produk Andalan Wisata Aceh

Ecoprint Sabang: Karya Perempuan yang Tumbuh dari Pandemi menjadi Produk Andalan Wisata Aceh

6 November 2025
  • Home
  • Iklan
  • Karir
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2021 MEDIAACEH.CO

No Result
View All Result
  • News
  • Headline
  • Sports
  • Politik
  • Ekonomi
  • Internasional
  • Health
  • Hiburan
  • Kolom

© 2021 MEDIAACEH.CO