MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Universitas Syiah Kuala melalui Fakultas Kedokteran menggelar konferensi internasional yaitu The 3rd Syiah Kuala International Conference On Medicine and Health Sciences (SKIC-MHS).
Kegiatan yang mengangkat tema “A Legacy for Future Generations: The First 1000 Days of Life: Scientific to Community Based Approach” ini, dilaksanakan mulai 9 – 10 Oktober 2019 di Gedung AAC Dayan Dawood.
Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih atas dukungan semua pihak khususnya Kementerian Kesehatan sehingga terlaksananya konferensi ini. Rektor berharap, kegiatan ini bisa mendorong Unsyiah untuk berkiprah lebih baik lagi dalam upaya pembangunan kesehatan masyarakat.
Apalagi saat ini Kementerian Kesehatan memberikan kepercayaan kepada FK Unsyiah untuk menurunkan angka stunting pada tiga Kabupaten di Aceh yaitu Aceh Timur, Aceh Barat dan Aceh Tengah.
“Kepercayaan ini menjadi tantangan tersendiri bagi Unsyiah. Kita lihat hasilnya dalam 2 atau 3 tahun ke depan. Meskipun fokus kita pada 3 kabupaten tersebut, namun perhatian Unsyiah untuk menurunkan angka stunting tetap pada seluruh kabupaten dan kota di Aceh,” ujar Rektor.
Rektor mengungkapkan, bahwa stunting dan kekurangan gizi menjadi masalah serus di Indonesia. Hal tersebut membuat anak-anak sulit bersaing ke depannya. Untuk itulah, Pemerintah Daerah harus menjadi ujung tombak untuk mengatasi masalah tersebut.
Caranya yaitu dengan melakukan koordinasi yang baik di jajaran pemerintahannya. Sebab saat ini semua desa telah memiliki dana desa mencapai Rp1 miliar, namun peraturan Mendagri punya aturan tersendiri terkait pengelolaan dana tersebut.
“Maka perlu adanya rembuk desa, karena berdasarkan peraturan Mendagri dana desa tidak mencakup penanganan stunting dan gizi buruk, padahal itu bisa dan boleh dilakukan,” ucap Rektor.
Discussion about this post