MEDIAACEH.CO, Aceh Utara – Tikungan tajam Simpang Dama yang berada di lintasan jalan Medan-Banda Aceh, Gampong Ulee Tanoh, Kecamatan Tanah Pasir, Aceh Utara merupakan satu dari tiga titik rawan kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Aceh Utara. Dua lainnya berada di kawasan Alue Bilie, Kecamatan Baktiya dan tikungan Alue Guntoe, Kecamatan Syamtalira Aron.
“Kami sudah trauma melihat seringnya terjadi kecelakaan di tikungan Simpang Dama, terlebih sering merenggut korban jiwa. Rata-rata korban kecelakaan berasal dari luar yang memang tidak tahu kondisi tikungan Simpang Dama. Kita minta kepada Pemkab atau dinas terkait dan juga Satlantas Polres Aceh Utara untuk mencarikan solusi terkait persoalan itu. Jika memang diperlukan, tolong tambahkan rambu peringatan di sekitar lokasi,” kata Imum Chik Simpang Dama, Tgk. H. Ismail saat ditemui mediaaceh.co.
Keluhan itu juga disampaikan langsung kepada Satlantas dan perwakilan Dinas Perhubungan Aceh Utara di sebuah warung yang ada di kawasan tikungan Simpang Dama, Senin 23 September 2019.
Pertemuan itu dihadiri Kabag Ops AKP Sukrif I Panigoro yang mewakili Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin, KBO Lantas Ipda Yose Rizaldi yang mewakili Kasat Lantas AKP T Heri Hermawan, Kabid Perhubungan Darat Dishub Aceh Utara Hasanuddin, sejumlah personel Satlantas, Imum Mukim, Geuchik, tokoh agama dan sejumlah masyarakat setempat.
Tgk. H. Ismail yang juga Pimpinan Dayah Bustanul Arifin itu mengatakan, rambu peringatan yang sudah terpasang di lokasi terkesan kurang efektif untuk menahan laju kendaraan. Demikian juga dengan pita kejut yang sudah ada.
“Selama ini kendaraan yang melintas rata-rata dengan kecepatan tinggi, dan itu menjadi salah satu penyebab kecelakaan. Kita minta pihak terkait dan Satlantas Polres Aceh Utara dapat membantu mencarikan solusi terkait persoalan ini,” ujar Tgk. H. Ismail.
Kabid Perhubungan Darat Dishub Aceh Utara, Hasanuddin di lokasi yang sama mengatakan, pihaknya akan mencari solusi atas permasalahan ini.
“Setelah kita tinjau bersama Kabag Ops Polres Aceh Utara dan KBO Lantas, kita coba mengatasi terlebih dahulu dengan cara menambah pita kejut. Walaupun pita kejut di sini sudah banyak, namun akan kita perbanyak lagi sehingga kecepatan laju kendaraan dapat dikurangi,” terang Hasanuddin.
Ia mengatakan sudah koordinasi dengan Dinas Pertamanan untuk memotong pohon atau cabang yang menghalangi jarak pandang pengendara. Diharapkan setelah itu pengendara dapat melihat isyarat lampu penunjuk arah dari jarak jauh, sehingga laju kendaraan dapat diperlambat.
Pihaknya hanya mengusulkan ke Kementerian melalui Balai Transportasi Darat di Banda Aceh. Karena segala persoalan menyangkut jalan lintas nasional memang kewenangan pusat.
“Sudah kita konfirmasi ke sana (kementerian), mereka akan survey kembali dan melihat apa yang seharusnya dipasang di lokasi untuk mengurangi angka kecelakaan. Apakah dilakukan penambahan rambu-rambu atau hanya cukup dengan pita kejut saja,” kata Hasanuddin.
Sementara itu, Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin, melalui KBO Lantas Ipda Yose Rizaldi mengatakan, pihaknya ikut mendengarkan keluhan masyarakat yang resah dan trauma karena sering melihat kejadian laka lantas di Simpang Dama. Mereka minta Polres dan Dishub untuk mencari solusi agar kendaraan yang melintas di lokasi dapat mengurangi kecepatan, baik roda dua, roda empat maupun kendaraan berat.
“Untuk langkah awal, kita akan menempatkan dua personel secara bergantian di jam-jam sibuk sekolah, pagi dan siang, serta di jam pulang pengajian malam sekitar pukul 22.00 WIB. Untuk langkah selanjutnya, pohon-pohon yang dekat dengan lampu keselamatan sudah kita koordinasi dengan dinas terkait untuk dipotong agar tidak menganggu jarak pandang,” kata Yose.
Selanjutnya, pihaknya akan menunggu hasil koordinasi dari Dishub untuk mempertebal dan memperbanyak pita kejut, sehingga kendaraan yang melaju di lokasi dapat mengurangi kecepatan.
“Kita imbau bagi pengendara agar hati-hati saat melintasi tiga titik rawan yang sudah masuk zona merah di kawasan Alue Bilie, Simpang Dama dan Alue Guntoe. Kurangi kecepatan kendaraan di tiga lokasi itu untuk menghindari laka lantas,” kata Ipda Yose.
Discussion about this post