MEDIAACEH.CO, Jakarta – Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Malik Mahmud al Haytar melakukan pertemuan dengan Duta Besar Kerajaan Swedia dan Duta Besar Pemerintah Finlandia di Jakarta pada tanggal 5 dan 6 September di Jakarta.
Kamis 5 September, Wali Nanggroe diterima langsung Dubes Kerajaan Swedia Mrs Marina Berg, didampingi Wakilnya Mr Johan Hultquist. Pada pertemuan tersebut Wali Nanggroe menjelaskan perkembangan perdamaian Aceh selama 14 tahun terakhir, dimana Aceh masih terus berjuang agar seluruh point-point MoU Helsinki dapat direalisasikan sepenuhnya oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Selain itu Wali Nanggroe juga mengajak Pemerintah Kerajaan Swedia untuk bekerjasama dalam pembangunan Aceh.
“Kami mengharapkan Swedia dapat berpatisipasi dalam tahapan-tahapan pembangunan di Aceh, khususnya sektor pembangunan ekonomi, teknologi, kesehatan dan pendidikan,” kata Wali Nanggroe kepada Dubes Swedia.
“Aceh sekarang dalam tahapan-tahapan membenah diri dan membangun di semua sektor.”
Menanggapi pernyataan Wali Nanggroe, Dubes Swedia menyampaikan niatan investasi beberapa perusahaan Swedia di Aceh, antaralain di bidang energi dan lingkungan hidup.
“Kebijakan pemerintah Swedia sangat concern terhadap demokrasi, egaliter, gender, dan human right,” kata Dubes Swedia kepada Wali Nanggroe.
Di akhir pertemuan Wali Nanggroe mengundang Mrs Marina Berg untuk menghadiri peringatan MoU Helsinki Ke 15 pada Agustus 2020 mendatang. Dubes Swedia langsung menyampaikan kesediaannya untuk hadir. Selain itu ia juga menyampaikan rencana mengunjungi Aceh dalam waktu dekat ini.
Sementara pada 6 September, Wali Nanggroe dijamu langsung oleh Dubes Finlandia Mr Jari Sankiri, didampingi Mrs Sena Yildirim-Tuoma selaku Second Secretary Political and Cultur Affaire Kedubes Finlandia.
Dalam pertemuan tersebut Wali Nanggroe proses keterlibatan Finlandia dalam perdamaian Aceh, serta progres realisasi butir-butir perjanjian Helsinki selama 14 tahun terakhir. Wali Nanggroe juga mengajak Pemerintah Finlandia untuk bekerjasama dalam bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan. “Kiranya Mr Jari Sankiri dapat hadir pada peringatan Perdamaian MoU Helsinki yang ke 15 pada agustus 2020 nanti,” kata Wali Nanggroe.
Mr Jari Sankiri menyampaikan kesediaannya untuk hadir ke Aceh. Bahkan dalam waktu dekat ini mengatakan akan ke Aceh untuk melihat potensi ekonomi yang dapat dilakukan kerjasama dengan Finlandia.
“(Kunjungan dalam waktu) ini adalah yang pertama bagi saya ke Aceh,” kata Mr Jari Sankiri.
Discussion about this post