MEDIAACEH.CO, Teheran – Iran baru-baru mengadakan negosiasi dengan Prancis tentang kembalinya negara itu untuk menjalankan komitmen perjanjian nuklir 2015 secara penuh.
Prancis menawarkan kepada Iran sebuah jalur kredit yang akan dijamin oleh pendapatan minyak Iran tetapi rencananya tergantung pada persetujuan Amerika Serikat (AS) atas keringanan ekspor minyak.
“Kembalinya kami ke implementasi penuh dari perjanjian nuklir tunduk pada penerimaan Rp212 triliun selama periode empat bulan. Jika tidak proses pengurangan komitmen Iran akan berlanjut”, kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi, yang dikutip Sputnik dari kantor berita Iran Fars, Rabu 4 September 2019.
Ia menambahkan bahwa jika Teheran tidak menerima tranche, negara itu akan terus menurunkan komitmennya terhadap perjanjian nuklir
Sanksi AS terhadap Iran diberlakukan kembali pada 8 Mei 2018, ketika Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik negaranya dari perjanjian nuklir. Satu tahun kemudian, Teheran mengumumkan akan menangguhkan sebagian dari kewajiban JCPOA-nya dan memberi tenggat waktu 60 hari kepada pihak penandatangan lain untuk menyelamatkan perjanjian itu.
Ketika batas waktu berakhir, Iran mulai memperkaya uranium di luar level 3,67 persen, yang diuraikan dalam kesepakatan 2015. Teheran juga memperingatkan akan secara bertahap meninggalkan komitmen nuklirnya setiap 60 hari.
Sumber: SindoNews.com
Discussion about this post