MEDIAACEH.CO, Aceh Tengah – Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat menyerahkan bonus kepada para pemenang pacuan kuda tradisional yang diselenggarakan di Lapangan Pacuan Kuda di Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah, Minggu 1 September 2019.
Kegiatan yang berlangsung sejak 26 Agustus hingga 1 September 2019 tersebut diikuti oleh puluhan peserta dari dataran tinggi Gayo, yakni Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara.
Selain dari Daratan Tinggi Gayo, pacuan kuda kali ini juga diikuti dari peserta Kabupaten Aceh Besar dan Padang.
Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani mengharapkan kegiatan pacuan kuda yang diselenggarakan setiap tahun ini dapat menarik kunjungan wisatawan untuk datang berwisata ke daratan Tinggi Gayo.
“Kita harapkan even ini, bisa memicu pengembangan sektor pariwisata di Aceh, khsususnya di daratan tinggi gayo, sehingga mendorong perekonomian masyarakat setempat,” kata Rahmadhani dise-sela penutupan pacuan kuda tradisional yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74.
Kekuatan pariwisata di dataran tinggi Gayo memiliki panorama alamnya yang cukup indah, dan juga memiliki adat dan budaya yang menarik, seperti Tari Saman yang menjadi warisan budaya dunia serta kopi yang berkelas dunia yang layak untuk dijual kepada para wisatawan lokal maupun asing.
“Tinggal bagaimana, kita sinergikan semuanya dan kita benahi bersama untuk menjadikan dataran tinggi Gayo sebagai wilayah yang memiliki berbagai macam destinasi berkelas dunia,” ujarnya.
Selain itu, Rahmadhani juga menjelaskan, pada even kali ini Disbudpar Aceh menyediakan sebanyak 16 trofi dan sertifikat serta dana pembinaan bagi para pemenang yang nilainya mencapai puluhan juta rupiah.
“Hadiah itu dibagikan setelah pertandingan pacuan kuda selesai menurut kelasnya masing-masing,” katanya.
Peserta yang ikut dalam kegiatan ini berjumlah puluhan orang dari berbagai daerah dataran tinggi Gayo, seperti Aceh Tengah selaku tuan rumah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara. Begitu juga dengan ribuan masyarakat yang hadir di lokasi dari daerah sekitar.
Rahmadhani berharap, kegiatan ini nantinya dapat terus diselenggarakan hingga kedepan dan semakin menambah daya tarik wisatawan asing maupun domestik untuk berkunjung ke wilayah dataran tinggi Gayo.
Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Regional I Sumatera, Reza Fahlevi berharap even pacuan kuda tradisional di dataran tinggi Gayo ini dapat terlaksana secara konsisten setiap tahunnya serta menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menggelar pacuan kuda.
“Tentu dengan demikian selain menjadi even tetap tiap tahun juga menjadi data tarik wisatawan. Apalagi kalau memang jadwalnya sudah dipastikan jauh-jauh hari, tentu wisatawan bisa mengatur untuk berkunjung kesini,” ujarnya.
Terkait adanya isu yang mengatakan, bahwa pemerintah daerah terkesan kekurangan dana dalam melaksanakan even sekaligus mengembangkan destinasi wisata ini, Reza mengatakan, kekurangan dana dan anggaran hampir dialami oleh semua daerah.
“Terkait dana dimana-mana memang terbatas, tergantung bagaimana komitmen dan upaya kita dari berbagai cara yang penting upayanya, bagaimana yang ada ini kita maksimalkan dan lain sebagainya,” kata mantan Kadisbudpar Aceh ini.
Reza mengajak semua pihak untuk bersama membangun wisata di kawasan Aceh bagian tengah (dataran tinggi Gayo) ini.
“Karena, pariwisata akan menjadi salah satu sektor yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Aceh, khususnya bagian tengah,”jelasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar, Kepala Disparpora Aceh Tengah Jumadil Enka, beserta sejumlah unsur Forkopimda lainnya.
Untuk diketahui, para pemenang yang dibagikan hadiah serta dana pembinaan tersebut terbagi dalam Juara Kelas A Tua dan Muda serta Juara Kelas B Tua dan Muda yang jumlahnya sebanyak 16 peserta.
Discussion about this post