MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Dosen bersama mahasiswa Fakultas Pertanian Unsyiah memberikan pelatihan kepada kelompok masyarakat desa. Pelatihan ini merupakan salah satu program pengabdian di bawah LPPM Unsyiah.
LPPM merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan dan pengembangan riset dan pengabdian masyarakat di Unsyiah. Salah satu programnya adalah Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Produk (PKMBP) yang dilaksanakan di Gampong Lamceu Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar.
Program ini dimaksudkan mampu memberdayakan masyarakat dalam mengaplikasikan alat mesin teknologi tepat guna, pengadaan alat mesin dan cara pengoperasian yang murah. Selain itu, juga dapat dijadikan alternatif peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat sekaligus memberikan peluang bisnis baru yang akrab lingkungan dan menjanjikan profit melalui pemberdayaan masyarakat desa.
Hal ini juga sejalan dengan kebijakan dan program Kabupaten Aceh Besar untuk mengembangkan ekonomi kreatif menjadi lebih terarah berbasis produk khas dan kearifan lokal sehingga pengembangan UMKM di Aceh dapat tumbuh dan berkembang pesat.
Ketua Tim PKMBP, Dewi Sri Jayanti, menjelaskan, melalui kegiatan ini, tim pengabdi memberikan beberapa solusi kepada kelompok mitra dan masyarakat desa dalam menyelesaikan permasalahan dan persoalan yang dihadapi di masyarakat.
“Selama ini, sebagian besar kelompok industri rumah tangga dalam bentuk UKM masih memiliki beberapa keterbatasan dari segi kualitas maupun tahapan produksi secara tradisional. Misalnya pengeringan beralas anyaman daun kelapa dan penggilingan tepung menggunakan blender. Dengan teknologi tepat guna permasalahan tersebut dapat diatasi,” kata Dewi.
Ia menambahkan, pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan ini dengan target kelompok ibu-ibu rumah tangga memiliki motivasi tinggi untuk berwirausaha serta dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
Mereka memperkenalkan alat pengering Hohenheim, merupakan pengering mekanis menggunakan kolektor surya sebagai sumber panasnya, dapat digunakan untuk produk pangan/pertanian. Keunggulannya waktu pengeringan lebih singkat, lebih higienis, tidak tergantung iklim serta tidak memerlukan tempat yang luas.
Selain alat pengering, juga dikenalkan mesin penepung (miller machine) yang dapat menghasilkan tepung berbahan dasar pangan kering yang sangat halus dan higienis dan vacuum sealer yang mampu menghampakan udara dimana perkembangan bakteri lebih lama sehingga produk makanan lebih tahan lama dan juga kemasan terlihat rapi.
Salah satu peserta kegiatan, Fauziah, mengatakan, sangat antusias dengan pelatihan ini, karena tertarik dengan inovasi alat dan mesin yang dikenalkan.
Fauziah Juga berharap kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan secara berkala sehingga ilmu yang telah didapatkan dapat semakin berkembang dan bertambah.
Discussion about this post