MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Usamah El Madny berharap Forum Group Discussion (FGD) tentang draft kurikulum dayah tahfidz harus benar-benar sejalan serta menjadi perhatian bagi semua kalangan, sehingga bisa terealisasikan dengan baik.
Hal ini disampaikan Kadis Pendidikan Dayah Aceh dalam hal ini diwakili Kabid Pembinaan Santri, Muhammad Nasir pada FGD dan penyamaan persepsi terhadap darft kurikulum dayah tahfidz di Hotel Mekkah, Banda Aceh Kamis 22 Agustus 2019.
Ia mengatakan, peran dan sumbangsih semua pihak diharapkan bisa memberikan masukan positif terhadap konten-konten terbaik dalam sistem pendidikan dayah tahfidz.
“Pada hakikatnya, pak Kadis sangat ingin hadir dan terlibat aktif dalam diskusi ini. Namun dikarenakan ada kegiatan mendadak, sehingga beliau menugaskan saya untuk mewakili kegiatan ini. Beliau menitip salam dan sekaligus berpesan agar forum diskusi ini bisa memberikan masukan positif dan berkualitas, sehingga nantinya akan melahirkan generasi qurani yang tidak hanya menghafal Alquran dan bagus bacaannya, namun juga memiliki fiqih yang baik,” ujar Kadis Pendidikan Dayah Aceh diwakili Kabid Pembinaan Santri, Muhammad Nasir.
Menurutnya, penyamaan persepsi terhadap draft kurikulum dayah tahfidz pada prinsipnya mempunyai beberapa komponen, yakni tenaga pengajar, kurikulum, peserta didik, dan prasarana dan sarana pendukung.
Ia juga berharap aga kegiatan ini untuk mewujudkan kurikulum dayah terpadu dan tahfiz harus masuk dalam kategori serta standar terbaik dan seragam.
Dalam hal ini ada sebuah target yang dicapai, yaitu lahirnya sistem kurikulum dayah terpadu dan tahfiz sehingga mutu pendidikan dayah di Aceh semakin lebih baik.
“Sejak tahun 2010 hingga 2013, kita juga telah melaksanakan sosialisasi kurikulum dayah kepada perwakilan pimpinan dayah se-Aceh. Kegiatan ini juga melibatkan tim ahli dalam merumuskan serta memberikan ide-ide cemerlang demi terwujudnya mutu pendidikan dayah se-Aceh,” ujar Muhammad Nasir.
Hingga berita ini diturunkan, peserta diskusi masih berlangsung alot dalam menyamakan berbagai macam persepsi terhadap program dan usulan kurikulum dayah terpadu dan tahfidz. Turut menghadirkan ulama kharismatik Aceh, Tgk. H. Muhammad Ismi, LC (Abu Madinah) dan para intelektual dayah seperti Dr Tgk Muntasir (Tgk. Mun), Tu Bulqaini, Abia Muhammad Hatta dan sejumlah tokoh dayah lainnya.
Discussion about this post