MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Aktivis Sentral Informasi Referendum Aceh (SIRA), Faisal Ridha meminta GAM harus menyegerakan konsolidasi dengan menghimpun semua stakeholder yang terlibat dalam proses perdamaian.
“Tentunya hal ini dilakukan dengan sangat cermat, sabar dan serius,” kata Faisal Ridha, dalam acara Round Table Meeting, dalam rangka memperingati 14 tahun Damai antara GAM dan RI, Kamis 15 Agustus 2019, di Arol Kupi Lampineung Banda Aceh .
Ia berharap agar Ketua Juru Runding perwakilan dari GAM, Malik Mahmud Al-Haytar harus segera mengambil langkah strategis dan taktis untuk mendorong terciptanya kembali kondisi politik soft power.
“Dengan demikian, maka memungkinkan terjadinya pertemuan atas nama representasi GAM dengan RI yang difasilitasi oleh Martti Ahtisaari untuk merundingkan kembali pasal-pasal yang tidak sesuai, dan bahkan bertentangan dengan MoU Helsinki yang ada dalam UUPA untuk dirubah, sehingga sesuai dengan MoU Helsinki.”
Selain itu, Faisal Ridha secara konstruktif menyarankan konsolidasi Partai-Partai Lokal yang lahir dan dibentuk berdasarkan semangat MoU Helsinki, hendaknya menjadi motivator bersama partai nasional memperjuangkan kepentingan Aceh.
“Hal kongkrit adalah menghentikan turunan UUPA yang dibentuk di atas pasal-pasal yang bertentangan dengan MoU Helsinki. Contoh pasal yang sangat merugikan Aceh adalah ‘Pemerintah akan menetapkan prosedur, norma dan standar.,
Menurutnya, pasal tersebut mengamputasi semua kewenangan Aceh yang ada dalam MoU Helsinki. Oleh karenanya, sebelum terjadi perubahan terhadap pasal-pasal yang bertentangan dengan MoU Helsinki maka sejauh itu pula tidak ada Peraturan Pemerintah yang dibentuk.
Discussion about this post