MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Acara Mubahasah Bahtsul Masail yang digelar sejak 29 Juli yang lalu telah tuntas dilaksanakan, dan resmi ditutup oleh Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Usamah El-Madny, Kamis 1 Agustus 2019 di Hotel Al-Hanifi Banda Aceh.
Usamah El-Madny mengatakan sangat haru dan bahagia melihat begitu Khidmatnya para Ulama-ulama Dayah dalam mengikuti acara Mubahasah Bahtsul Masail ini.
“Atas nama Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh, kami sangat mengapresiasi atas peran dan kontribusi ulama Dayah pada acara ini. Begitu sangat konsentrasi dalam mencurahkan pikirannya untuk mencari solusi terhadap persoalan yang mendera Ummat. Dengan adanya forum Mubahasah Bahtsul Masail ini, terlihat nyata Konstribusi nyata para ulama dayah terhadap persoalan yang melanda Ummat,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh.
Usamah melanjutkan, pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh memiliki tanggung jawab agar tradisi yang ada di dayah dapat terus dijaga kelangsungannya.
Dalam mewujudkannya, Usamah memastikan agar acara seperti ini terus difasilitasi dengan memadai.
“Semoga harapan kita agar apa yang sudah dihasilkan dari forum bahtsul masail dapat ditindaklanjuti agar dapat dipublikasikan, sehingga dapat diketahui dan diindahkan oleh semua pihak,” ujar Usamah El Madny.
Selanjutnya agar rekomendasi ini dapat disampaikan secara resmi dalam bentuk surat kepada lembaga terkait diantaranya OJK, Dewan Syariah Nasional, MPU, MUI Pusat, Bank Indonesia, Masyarakat Ekonomi Syariah, Dinas Syariat Islam, Kemenag, Kementrian Perindustrian, Kementerian Perdagangan agar dapat ditindaklanjuti dengan sebagaimana mestinya, ujarnya.
Dr Tgk Muntasir Abdul Qadir dalam laporannya sebagai Ketua Panitia Rumusan Mubahasah Bahtsul Masail mengenai “Solusi Terhadap Legalitas Jual Beli Menggunakan Jasa Leasing Atau Jasa Pembiayaan Lainnya Menurut Fiqh Muamalah” mengatakan bahwa Mubahasah Bahtsul Masail merupakan tradisi lama dari Dayah yang selalu menjadi lembaga penemu solusi bagi masyarakat dalam kondisi hukum terkini.
Dalam sambutannya, sosok yang akrab disapa Ayah Muntasir selaku perwakilan dari kalangan Dayah, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Aceh dalam hal ini Dinas Pendidikan Dayah Aceh yang sudah menaikkan taraf Bahtsul Masail ini. Menurutnya, forum Bahtsul Masail ini pembahasannya sudah difasilitasi oleh Pemerintah, sehingga tradisi ini tidak hanya menjadi milik Kalangan Dayah saja, namun juga menjadi milik bersama antara dayah dan pemerintah.
“Ke depan kita berharap agar Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah terus memfasilitasi forum Mubahasah Bahtsul Masail ini, dalam mencari solusi terhadap persoalan yang melilit Ummat,” ujar Ayah Muntasir.
Tgk Muntasir melanjutkan bahwa apa yang kita diskusikan dalam beberapa hari ini adalah mengenai lembaga pembiayaan yang berprinsip Syariah, dimana dalam prakteknya didapati ada beberapa poin yang masih belum dalam koridor syariah, hal inilah yang kami diskusikan selama 4 hari ini, sedangkan lembaga keuangan yang sifatnya Konvensional, tidak kami diskusikan lagi, karena sudah banyak didiskusikan dan sudah ada aturannya sendiri, ujar Pimpinan Dayah Jamiah Al-Aziziyah Djeunib ini.
“Semoga tradisi dayah mengenai Mubahasah Bahtsul Masail tentang solusi dari jual beli menggunakan jasa Leasing ini, kesimpulan dan masukannya dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan untuk lembaga pembiayaan syariah dalam melaksanakan akad jual beli dengan masyarakat, karena forum ini melibatkan peserta dengan keilmuan fiqh yang handal,” harap Tgk Muntasir.
Tgk Helmi Imran MA, sebagai peserta acara saat dipersilahkan memaparkan kesan dan pesan selama acara berlangsung menyampaikan bahwa acara Mubahasah Bahtsul Masail ini sangatlah baik, kami mengapresiasi Langkah Dinas Pendidikan Dayah, dalam hal pengembangan mutu kader-kader dayah. Dayah, tidak hanya infrastrukturnya saja yang harus baik, namun juga SDM dayah juga harus bagus.
Kami sangat berharap semoga forum Mubahasah Bahtsul Masail menjadi agenda rutin tahunan Dinas Pendidikan Dayah Aceh, karena kami memandang sangat perlu Mubahasah ini, untuk mencari solusi terhadap persoalan umat dalam ajaran Islam dan juga dengan adanya kegiatan-kegiatan ini, melatih kami kader-kader dayah untuk dapat mengembangkan diri dalam menghadapi tantangan zaman.
Acara Mubahasah Bahtsul Masail ini juga melatih kami kader-kader Dayah untuk dapat berfikir kritis dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang timbul, sebab permasalahan semakin hari semakin banyak, sehingga acara ini dipandang sangat perlu diadakan, ujar dewan guru di Dayah MUDI Mesra Samalanga ini.
Discussion about this post