MEDIAACEH.CO, Banda Aceh- Dinas Kesehatan Aceh akan menurunkan tim ahli untuk mengecek proyek pembangunan Gedung Rawat Inap dan Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Yuliddin Away, Aceh Selatan dan RS Chik Di Tiro, Pidie, Selasa 16 Juli 2019.
Tim ahli yang diturunkan ke dua lokasi tersebut terdiri dari BPKP, Inspektorat, Kejati dan Tim Pengawalan, Pengamanan Pemerintahan, dan Pembangunan Pusat-Daerah (TP4D).
Hal itu dilakukan sebagaimana rekomendasi BPK RI setelah adanya temuan ketidak sesuaian spesifikasi barang sebagaimana tertulis dalam kontrak.
Kepala Dinkes Aceh, Hanif mengatakan, tim ahli nantinya akan mengecek kembali temuan sebagaimana yang disampaikan BPK.
“Kami nanti lapor ke BPK hasil penilaian tim. Memang hasil rekomendasi BPK harus begitu,” ujarnya kepada awak media, Senin 15 Juli 2019.
Berdasarkan penelusuran sementara Dinkes Aceh, didapatkan laporan adanya pengadaan oksigen, cat, fire alarm dan UPS tidak sesuai merek yang dilakukan oleh pihak rekanan dalam pembangunan dua rumah sakit tersebut.
“Di Sigli ada beda merek UPS yang diminta (buatan) Prancis yang dibeli dari Italia. Pada saat itu buatan Prancis kebetulan saat itu stoknya habis kemudian dibelilah merek Italia tapi speknya cocok,” ujar Hanif.
“Cat sama-sama Dulux, bukan weather shield, tapi Dulux Exterior, tipenya beda,” ujarnya lagi.
Menurutnya, barang-barang tersebut sudah selesai dipasang, namun karena adanya perbedaan merek sehingga BPK merekomendasikan Dinkes Aceh untuk menurunkan tim ahli.
“Mereka juga tidak berani memutuskan ini tidak boleh makanya disuruh turunkan tim ahli untuk menilai,” kata Hanif.
Hanif mengatakan, jika tim ahli menemukan adanya selisih harga maka pihak rekanan harus mengembalikannya ke kas negara.
“Kalu ada selisih harga nanti stor ke kas negara. Kalau ada selisih misalnya 100 ribu setor ke kas negara. Kalau selisih 10 juta juga setor ke kas negara,” ujarnya.
Discussion about this post