MEDIAACEH.CO, Abdya – Pada Januari 2019 sore, masyarakat Aceh Barat Daya (Abdya) dihebohkan dengan kabar hilangnya Keuchik (kepala Desa) Blang Makmur, Kecamatan Kuala Batee, Muhammad Aris, di lokasi wisata Pantai Laut Ujong Seurangga di Kecamatan Susoh.
Semua pihak saat itu menduga bahwa kepala desa ini tercebur ke laut, dugaan ini bukan tanpa alasan, hal ini disebabkan pihak kepolisian air Polres Abdya menemukan satu unit sepeda motor milik kepala desa ini beserta kartu tanda pengenal, serta seperangkat alat pancing milik kepala desa ini. Dengan bukti-bukti inilah, kuat dugan saat itu bahwa kepala desa ini hilang tenggelam di laut.
Sejak kabar itu beredar, Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Barat Daya (Abdya), mulai melakukan pencarian dengan menyisir lokasi-lokasi laut yang memungkinkan sosok ini dapat ditemukan. Penyisiran saat itu dilakukan oleh pihak BPBK Abdya sampai radius satu Kilometer dari bibir pantai seputaran lokasi tempat ditemukan kendaraan kepala desa ini.
BPBK bersama pihak terkait lainnya melawan arus laut sejak pagi hingga sore hari selama tiga hari untuk terus berupaya menemukan sosok kepala desa ini. Namun hingga hari keempat pencarian jua tidak berbuah hasil dan dihentikan.
Pasca pencarian dihentikan, berselang seminggu kemudian isu seputar hilangnya kepala desa ini sudah berbalik arah atau banyak masyarakat menduga kepala desa ini tidak hilang terseret arus, namun bepergian keluar dari Abdya. Hal ini juga bukan tanpa alasan, dari hasil opname cash inspektorat, Dana Desa Gampong Blang Makmur atau desa yang dikepalai olehnya terindikasi disalahgunakan. Nominalnya tidak sedikit, yakni mencapai Rp. 4 ratus juta lebih.
Rinciannya, dari dana desa yang diterima oleh desa Blang Makmur tahun 2018 sebesar Rp1.286.620.000, yang telah dicairkan untuk seluruh kegiatan sebesar Rp1.228.020.000, tetapi yang memiliki bukti pengeluaran kas hanya Rp786.385.000. Sementara sisa kas di bank hanya sebesar Rp58.600.000.
Atas dasar itulah, publik saat itu tidak lagi menduga bahwa kepala desa ini terseret arus laut, apalagi saat kejadian atau di lokasi penemuan motor dan benda lain milik keuchik ini arus laut sedang tenang bahkan kedalaman air di lokasi penemuan itu lebih kurang satu meter.
Hari berganti bulan, isu tentang hilangnya kepala desa ini beserta dengan berbagai dugaan masyarakat lenyap bak ditelan bumi. Sosok ini dan berbagai hal tentangnya kian terlupakan, terlebih meski bagaimanapun pemerintahan desa tetap harus berjalan.
Tepat pada Senin, 15 Juli 2019 atau 6 bulan lebih pasca kabar hilangnya kepala desa ini, masyarakat kembali dihebohkan dengan isu tetang sosok ini. Betapa tidak, M. Aris dikabarkan kembali ke pangkuan sang istri. Sekembalinya ke Abdya, sosok ini ternyata tidak menginap lama di kediamannya, sebab, sang istri mengantar M. Aris menginap dan beristirahat di Mapolsek Kuala Batee.
Kapolres Abdya, AKBP Moch Basori SIK melalui Kapolsek Kuala Batee, Iptu Ramlan membenarkan tentang keberadaan Keuchik Blang Makmur di Mapolsek Kuala Batee.
“Benar, beliau sudah menyerahkan diri, semalam sekira Pukul 19.30 WIB,” kata Kapolsek Kuala Batee, Senin 15 Juli 2019.
Iptu Ramlan mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mendapat banyak keterangan dari yang bersangkutan, sebab, Muhammad Aris masih irit bicara.
“Dia seperti linglung, belum bisa kita periksa, namun dia sempat mengaku selama ini berada di Aceh Singkil,” ujar Kapolsek.
Iptu Ramlan berjanji nanti akan memberikan lebih banyak informasi jika kondisi yang bersangkutan sudah baik. Kapolsek juga mengaku bahwa saat ini M Aris masih di Mapolsek.
“Nanti kita berikan informasi lebih lanjut setelah beliau sudah membaik,” katanya.
Discussion about this post